Hidayatullah.com – Seruan boikot ZARA menggema di sosial media X usai brand fesyen asal Spanyol itu merilis iklan koleksi terbaru yang diduga mengejek penderitaan rakyat Palestina. Kampanye iklan terbaru ZARA menampilkan patung, reruntuhan, serta manekin berbalut kain putih seperti jenazah yang dikafani.
Tagar #BoycottZara pun menjadi trending di X, dulunya Twitter, dengan 107 ribu ciutan menggunakan tagar tersebut.
ZARA mengklaim bahwa kampanye yang disebut “The Jacket” ini merupakan desain terkonsentrasi yang dimaksudkan untuk menggambarkan fleksibilitas pakaian.
Dalam iklannya ZARA mengilustrasikan penggambaran yang tidak menyenangkan seperti mayat-mayat yang dibungkus dengan kain kafan. Iklan tersebut juga menampilkan batu, reruntuhan dan debu.
Netizen di sosial media X pun lantas menyerukan untuk memboikot ZARA dan brand lain yang masih berada satu afiliasi dengan Inditex, perusahaan induknya ZARA.
“Rahang saya ternganga melihat ini. Boikot seumur hidup. Kalian adalah setan-setan yang menjijikkan. Saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat,” tulis seorang netizen.
Yang lain berkata, “Apakah menurut Anda 20.000 orang terbunuh, dan apakah normal bagi Anda untuk menggunakan kematian mereka sebagai metode pemasaran? Jangan keluar dan mengatakan bahwa Anda tidak bermaksud melakukannya… menjijikkan.”
Pengguna lain mengungkapkan: “Ini menjijikkan!! Sangat memalukan!! Anda telah membuat kampanye berdasarkan genosida yang terjadi di Gaza. Orang-orang tak berdosa sekarat!!”
Seruan boikot juga digaungkan oleh netizen Indonesia. Salah satu netizen menyebut konsep iklan koleksi terbaru ZARA sangat jahat dan menjijikan.
Bukan pertama kalinya
Hingga saat ini, ZARA belum mengeluarkan tanggapan atau pernyataan publik terkait kontroversi tersebut.
Ini bukan pertama kalinya ZARA dihadapkan pada kecaman publik terkait dukungan diam-diam untuk “Israel”.
Pada Oktober 2022, warga Palestina meluncurkan kampanye untuk memboikot ZARA, setelah pemegang waralabanya di “Israel”, Joey Schwebel, bertemu dengan menteri ekstremis Yahudi Itamar Ben-Gvir, untuk mendukungnya dalam pemilihan umum “Israel”.
Menurut kantor berita Safa Palestina, cabang-cabang ZARA di wilayah pendudukan mengalami kerugian finansial yang signifikan setelah seruan Palestina untuk memboikotnya.
Kantor berita tersebut mengutip seorang auditor yang mengatakan bahwa “kerugian yang diderita perusahaan diperkirakan mencapai puluhan juta shekel dalam waktu yang sangat singkat.”
Baca juga: Menyerah terhadap Boikot, Starbucks dan H&M Hengkang dari Maroko