Hidayatullah.com—Warga Spanyol rupanya banyak yang sudah tidak tahan lagi menghadapi kesulitan hidup akibat krisis ekonomi, mereka pun mencari makan hingga ke tempat sampah dan menjarah toko. Halal? Ya, kata para pengangguran.
Sebagaimana dilansir Euronews, Rabu (8/8/2012), Sindicato Andaluz de Trabajadores (SAT) mengorganisir penjarahan atas dua supermarket, satu di Ecija, Sevilla, dan satu di Arcos de la Frontera, Cadiz. Para penjarah terlihat memenuhi troli-troli belanja dengan bahan makanan, yang katanya akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Sebagian penjarah mengenakan seragam kaos berwarna hijau dan mengusung bendera.
“Pada saat krisis seperti ini, ketika kota diambil alih, kami ingin mengambilnya kembali dari tangan para pengambilalih yaitu para tuan tanah, bank, dan supermarket-supermarket besar, yang mengeruk keuntungan besar di tengah-tengah krisis ekonomi. Kota tidak bisa berbuat apa-apap saat banyak orang kelaparan,” kata salah seorang perwakilan dari organisasi itu.
Saat penjarahan terjadi, terlihat seorang pegawai toko yang berusaha menghalangi didorong menjauh dan akhirnya menangis.
Menteri Dalam Negeri Fernandez Diaz mengatakan, para politisi yang mendukung penjarahan itu melakukan tindakan yang tidak bertanggungjawab dan mereka yang terlibat akan dihukum. Diaz menegaskan, tidak seorang pun yang diperbolehkan menjarah supermarket dan menyerang fisik para pegawainya.
Tempat sampah digembok
Sementara itu kota Girona memutuskan untuk mengunci semua tempat sampah milik supermarket untuk menghindari terjadinya pemungutan sisa makanan dan makanan kadaluarsa.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Produk-produk kadalauarsa biasanya dibuang ke tempat sampah dan dipungut oleh orang-orang yang kelaparan.
Aksi memunguti sisa makanan dari tempat-tempat sampah semakin sering terjadi, seiring dengan berlanjutnya krisis ekonomi di negeri matador itu.
Di Spanyol saat ini terdapat 1,73 juta keluarga di mana para anggotanya tidak ada yang memiliki pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Spanyol dalam empat tahun terakhir terkena 2 kali krisis ekonomi dengan tingkat pengangguran mencapai 25%.*