Hidayatullah.com—Departemen Ekonomi dan Turisme Dubai-Uni Emirat Arab telah mengumumkan hasil dari State of The Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023/2024.
Laporan SGIE tahun ini, yang dibuat oleh DinarStandard, sebuah firma penelitian dan penasihat yang berbasis di AS, menunjukkan bahwa umat Islam menghabiskan US$2,29 triliun pada tahun 2022 untuk makanan, obat-obatan, kosmetik, fesyen sederhana, perjalanan, dan media.
Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai US$3,96 triliun pada tahun 2021 dan akan tumbuh menjadi 5,96 triliun pada tahun 2026.
Indikator Ekonomi Islam Global (GIEI) yang menjadi tolok ukur nasional dalam laporan tersebut, yang terdiri dari 81 negara, menempatkan Malaysia pada peringkat #1 yang mempertahankan posisi teratas selama 10 tahun berturut-turut.
Malaysia disusul Arab Saudi, Indonesia, dan UEA. Indonesia naik peringkat ke #3. Bahrain kembali masuk 5 besar untuk pertama kalinya sejak 2019/20 dan Afrika Selatan masuk 15 negara teratas untuk pertama kalinya. Perolehan terbesar dalam 15 besar dicapai oleh Iran, Qatar, Pakistan, dan Afrika Selatan.
Investasi di perusahaan-perusahaan yang relevan dengan ekonomi Islam meningkat secara signifikan, mencapai $25,9 miliar pada tahun 2022/3, mewakili pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 128%.
Lebih dari 55 persen investasi berada dalam kategori keuangan Islam, sementara Media menarik 19,2 persen, Perjalanan 13,1 persen, dan Makanan Halal 8,5 persen.
Angka-angka tersebut mencerminkan merger dan akuisisi yang dipimpin perusahaan, investasi modal ventura pada perusahaan rintisan di bidang teknologi, dan investasi ekuitas swasta.
Impor produk halal oleh negara-negara anggota OKI diperkirakan akan tumbuh sebesar 7,6% CAGR menjadi US$492 miliar pada tahun 2027, dan menjadi US$359 miliar pada tahun 2022.
Impor oleh negara-negara anggota OKI mewakili sebagian besar produk halal yang diperdagangkan secara global, termasuk makanan dan minuman, fesyen (pakaian dan alas kaki), obat-obatan, dan kosmetik.
“Selama dekade terakhir, Laporan (SGIE) ini telah menjangkau lebih dari 101.000 pembaca di 85 negara, dengan lebih dari 14.150 unduhan laporan dan lebih dari 1.570 media mention. Belanja umat Islam telah meningkat dari U$1,62 triliun pada tahun 2012 menjadi US$2,29 triliun pada satu dekade kemudian,” kata Rafiuddin Shikoh, CEO dan Managing Director DinarStandard.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Laporan SGIE juga menyoroti perkembangan dampak sosial perekonomian Islam dalam memenuhi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB, termasuk inisiatif mengatasi krisis kemiskinan dan ketahanan pangan yang semakin parah, yang mana perekonomian Islam menunjukkan tanda-tanda dampak yang menjanjikan.
Laporan SGIE 2023/24 dibuat bekerja sama dengan SalaamGateway.com, platform berita dan media ekonomi Islam terbesar. Mitra strategis global yang menyusun laporan tahun ini adalah lembaga sertifikasi halal IFANCA.*