Hidayatullah.com – Sebuah perusahaan “Israel” menjadi salah satu perusahaan pertama yang membangun rute darat komersial melalui negara-negara Asia Barat – termasuk negara-negara Arab Teluk – untuk “melewati blokade Laut Merah oleh Houthi,” lapor Bloomberg pada 2 Februari.
Trucknet Enterprise Ltd, sebuah perusahaan perangkat lunak “Israel,” mengangkut makanan, plastik, bahan kimia, dan peralatan listrik dari pelabuhan-pelabuhan di Emirat dan Bahrain ke “Israel” dan Eropa melalui Arab Saudi dan Yordania, ungkap menurut Kepala Eksekutif perusahaan tersebut, Hanan Fridman.
Hapag Lloyd AG – sebuah perusahaan pelayaran Jerman bersama dengan perusahaan pelayaran lainnya yang menangguhkan perjalanan Laut Merah karena takut akan Yaman – turut terlibat dalam inisiatif ini dan “ingin menghubungkan Jebel Ali di Dubai dan dua pelabuhan di Saudi timur dengan Jeddah di pantai barat,” ujar Bloomberg, dan menambahkan bahwa “opsi lainnya menghubungkan Jebel Ali dengan Yordania.”
“Rute-rute ini menawarkan solusi langsung untuk pengiriman yang mencoba menghindari zona panas Houthi di sekitar selat Bab al-Mandeb di Laut Merah bagian selatan, di mana serangan rudal dan pesawat tak berawak selama berbulan-bulan telah memaksa banyak kapal komersial mengalihkan ke rute yang lebih panjang di sekitar Afrika.”
Baca juga: Houthi Tembakkan Misil Penjelajah ke Arah Kapal Perang Amerika di Laut Merah
Juru bicara Hapag Lloyd AG, Nils Haupt, mengatakan bahwa rute darat tersebut bertujuan untuk menjadi solusi sementara untuk kargo dalam jumlah terbatas.
Ia menambahkan bahwa rute ini lambat dan sulit, namun dapat membantu meningkatkan perdagangan melalui pelabuhan-pelabuhan Arab karena aksi solidaritas Palestina Yaman di Laut Merah masih terus berlanjut.
“Jalur darat, meskipun membawa jumlah lalu lintas yang tidak signifikan, akan tetap menjadi solusi khusus untuk pengiriman khusus ke Israel,” kata Chris Rogers dari perusahaan intelijen pasar S&P Global Inc yang berbasis di Amerika Serikat.
Menurut Fridman, uji coba dilakukan pada bulan November, dan pengiriman pertama dikirim melalui rute tersebut pada bulan Desember. Sepuluh truk melintasi rute tersebut pada bulan itu, outlet berita Ibrani Walla melaporkan pada hari Kamis.
Rekaman video yang dirilis oleh Channel 13 “Israel” minggu ini menunjukkan para pengemudi truk Arab disambut masuk ke Israel melalui jembatan King Hussein di perbatasan Yordania-Israel.
Menurut Channel 13, kapal-kapal kargo tiba dan melakukan bongkar muat di UEA. Truk-truk tersebut kemudian membawa barang-barang dari Abu Dhabi, menyeberang ke Arab Saudi melalui jalan raya Rute 62 dan Rute 65 Emirat hingga mencapai Yordania. Begitu tiba di Yordania, mereka memasuki Israel melalui Penyeberangan Sungai Yordan, dan melanjutkan perjalanan ke Haifa.
Angkatan Bersenjata pemerintah Sanaa, Yaman, terus melakukan operasi angkatan laut terhadap kapal-kapal terkait “Israel” atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan “Israel”.
Kecuali kapal-kapal milik Amerika Serikat dan Inggris – yang membombardir Yaman berkali-kali bulan lalu – banyak kapal yang dengan aman melintasi Laut Merah dengan menyiarkan “Tidak ada hubungan dengan Israel” pada sistem identifikasi mereka, menurut pihak berwenang Yaman. Beberapa dari kapal-kapal tersebut adalah kapal-kapal Saudi.
“Negara-negara Dewan Kerjasama Teluk mungkin ragu-ragu untuk mempromosikan rute ini karena Houthi belum mengancam aset maritim UEA atau Saudi,” ujar para analis S&P seperti dikutip.*