Hidayatullah.com– Sebanyak 21.716 orang di Jepang meninggal dunia sendirian di rumah antara bulan Januari dan Maret, dan sekitar 80 persen di antara mereka berusia 65 tahun atau lebih.
Statistik itu dirilis hari Senin (13/5/2024) oleh Badan Kepolisian Nasional dalam rapat dengan komite audit dan pengawas administrasi di majelis rendah parlemen Jepang. Badan Kepolisian Jepang mengatakan ini untuk pertama kali pihaknya merilis data semacam itu, lapor Asahi Shimbun.
Kurun Januari sampai Maret, sebanyak 17.034 di antara orang yang meninggal saat sendirian di rumah merupakan manula. Penyebab kematiannya beragam termasuk bunuh diri, menurut data yang diterima kepolisian dari para dokter dan lainnya.
Secara perhitungan sederhana berarti dalam setahun diperkirakan 68.000 manula meninggal dunia sendirian di rumahnya.
Menurut data tersebut angka kematiannya meningkat seiring dengan usia. Sebanyak 4.922 mayat yang ditemukan di rumah merupaka jasad orang yang berusia 85 tahun atau lebih.
NLI Research Institute pada 2011 memperkirakan angka tahunan kematian solitari orang berusia 65 tahun ke atas di Jepang mencapai 26.821.
Kantor petugas koroner pemerintah metropolitan Tokyo mengatakan bahwa di 23 wilayah administratif yang ada di ibukota Jepang tercatat sebanyak 4.207 orang berusia 65 tahun atau lebih meninggal dunia sendirian di rumahnya pada tahun 2020. Angka itu 1,35 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2015.
Sejak 2023, Kantor Kabinet menggelar rapat kelompok kerja untuk mengidentifikasi situasi aktual kematian solitari di Jepang.
Mereka mendefinisikan kematian solitari sebagai kematian seseorang yang tidak dirawat oleh orang lain dan mayatnya ditemukan beberapa waktu berselang setelah kematiannya.
Jumlah rumah tangga yang terdiri hanya satu orang meningkat dan pandemi Covid-19 mengubah situasi sosial penduduk di Jepang. Kondisi itu menyebabkan masalah seperti kesepian, kemiskinan dan bunuh diri semakin kerap muncul.
“Mulai sekarang kemungkinan kematian solitari bisa dipastikan meningkat,” kata Menteri Kesehatan Keizo Takemi dalam rapat dengan parlemen, seraya menegaskan perlunya untuk mengatasi masalah itu dengan segera dan baik.*