Hidayatullah.com—Guna memberantas buta aksara Al-Quran.Bupati Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menyatakan, program magrib mengaji di sejumlah masjid harus tetap berjalan.
“Gerakan magrib mengaji ini harus tetap dilaksanakan, karena kegiatan ini merupakan upaya mengajarkan anak dan orang tua untuk bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar,” ujarnya saat melaksanakan kegiatan magrib mengaji di Mushala Ar-Rahman Desa Lubuk Laut dikutip Antara kemarin.
Menurut Erzaldi, tradisi keluarga Islam Indonesia mengaji seusai Maghrib menjadi hal yang biasa dilakukan masyarakat, namun tradisi tersebut tampaknya sudah mulai menghilang dan untuk itulah Pemda Bangka mencanangkan program Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji (GEMMAR Mengaji) agar setiap waktu usai Magrib lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an berkumandang di masjid-masjid dan rumah warga.
Menurutnya, kegiatan magrib mengaji ini tidak hanya membiasakan membaca Al-Quran tetapi juga mengajak Umat Islam untuk meramaikan masjid dengan shalat berjamaah.
“Sekarang ini banyak masjid yang kosong setiap waktu shalat, maka program magrib mengaji ini satu upaya untuk meramaikan masjid dan mensiarkan agama Islam,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, dengan adanya kegiatan ini dapat melatih kedisiplinan anak, karena mengaji dan melaksanakan shalat berjamaah ada waktu yang telah ditetapkan dan mereka tidak boleh telat datang.
Erzaldi juga berpesan kepada orang jangan memanjakan anak mereka dengan uang karena itu akan banyak memberikan efek negatif, lebih baik ajarkan mereka ilmu pengetahuan yang baik dan berguna untuk masa depan mereka nantinya.
“Saya juga minta kepada warga jangan mudah percaya dengan informasi negatif baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui telepon seluler, apalagi menjelang pemilihan kepala daerah,” ujarnya.
Setiap sepekan sekali, Erzaldi Rosman bersama rombongan melakukan kunjungan ke desa-desa guna mengaktifkan program Sajadah Fajar dan Maghrib Mengaji.
Senada dengan Erzaldi, Bupati Bangka Barat (Babar) Zuhri M Syazali juga meminta masyarakat di daerah itu menggalakkan kegiatan Maghrib mengaji untuk meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci Al Quran.*