Hidayatullah.com– Tindak kejahatan pembunuhan di Meksiko – yang mewabah di negeri itu – kembali terjadi dan kali ini korbannya adalah seorang wali kota yang belum genap sepekan menjabat.
Media lokal hari Ahad (6/10/2024) melaporkan Alejandro Arcos, wali kota Chilpancingo di negara bagian Guerrero, dibunuh dengan kondisi kepalanya terpenggal. Namun, kabar ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak berwenang, lansir AFP.
Arcos terpilih dalam pemilu bulan Juni. Dia merupakan kandidat dari koalisi oposisi yang di dalamnya termasuk Institutional Revolutionary Party (PRI), yang mengecam pembunuhannya sebagai “tindakan pengecut” dan. PRI menuntut keadilan atas kematian Arcos.
Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa hari setelah pembunuhan seorang pejabat kota lainnya, Francisco Tapia, menurut presiden PRI Alejandro Moreno.
“Mereka itu baru menjabat kurang dari seminggu. Pejabat muda dan jujur yang menginginkan kemajuan bagi masyarakat mereka,” kata Moreno lewat platform X.
Guerrero, salah satu negara bagian paling miskin di Meksiko, bertahun-tahun mengalami kekerasan bersenjata antar kartel narkoba yang saling bersaing memperebutkan pasar dan mengamakan jalur perdagangan mereka.
Tahun lalu, 1.890 pembunuhan tercatat di negara bagian tersebut, di mana terdapat resor tepi pantai Acapulco, yang dulunya merupakan taman bermain orang-orang kaya dan terkenal yang sekarang dirusak oleh berbagai tindak kejahatan.
Di seluruh Meksiko, lebih dari 450.000 orang telah terbunuh dan puluhan ribu orang hilang dalam rentetan aksi kekerasan, sejak pemerintah mengerahkan tentara untuk memerangi perdagangan narkoba pada tahun 2006.*