Hidayatullah.com– Pejabat tinggi urusan pendidikan di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat, mengupayakan pembelian 55.000 Bibel yang ada salinan teks Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi AS persis seperti yang dijajakan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump. Bibel itu akan dibagikan ke sekolah-sekolah negeri.
Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pengawas sekolah negara bagian Ryan Walters, yang berlatar belakang Partai Republik, yang mewajibkan adanya Bibel di setiap ruang kelas.
Walters membutuhkan anggaran dana $3 juta dari kas negara bagian untuk Bibel yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkannya.
Selain salinan deklarasi kemerdekaan, di dalam buku Bibel itu dibubuhi materi sejarah AS. Bibel tersebut juga harus dijilid dengan material seperti kulit supaya awet, lansir The Guardian Sabtu (5/10/2024).
Situs berita nirlaba Oklahoma Watch dalam laporannya hari Kamis pekan lalu mengatakan bahwa kriteria Bibel yang diminta Walters mirip God Bless the USA Bible yang dipasarkan oleh Trump awal tahun ini dengan harga $59,99 per buku.
Ketika ditanya apakah tawaran pengadaan Bibel itu disesuaikan dengan Bibel yang disarankan oleh Trump, seorang juru bicara Walters mengatakan bahwa proposal pengadaan barang itu terbuka untuk vendor mana pun.
“Ada ratusan penerbit Bibel dan kami memperkirakan akan ada persaingan ketat untuk proposal ini,” kata Dan Isett, juru bicara untuk Departemen Pendidikan Oklahoma.
Bekas kepala kejaksaan Oklahoma Drew Edmondson, yang berlatar belakang Demokrat, mengatakan sudah jelas sekali kriteria yang diminta sama seperti Bibel yang ditawarkan oleh Trump.
Pada bulan Juni, Walters memerintahkan sekolah-sekolah umum untuk memasukkan Bibel ke dalam pelajaran untuk kelas lima sampai 12. Bibel yang dipakai selain memuat Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru, juga harus ada teks Pledge of Allegiance dan Bill of Rights di dalamnya.
Tim kampanye Trump dalam laporan keuangan yang dirilis bulan Agustus menyebutkan bahwa mereka menerima $300.000 dari hasil penjualan Bibel yang dijajakan oleh Trump tersebut.*