Hidayatullah.com– Pihak berwenang di negara bagian Sinaloa, Meksiko, meminta warganya untuk tidak mengenakan topeng atau kostum saat perayaan Halloween agar tidak disangka sebagai panjahat di tengah memburuknya aksi kekerasan oleh kartel-kartel narkoba.
Dikenal sebagai markas kartel Sinaloa, negara bagian di barat laut Meksiko itu belakangan semakin rawan disebabkan seringnya terjadi bentrokan bersenjata antargeng narkoba, menyusul penangkapan salah satu gembongnya, Ismael “El Mayo” Zambada, di Amerika Serikat pada akhir Juli.
Peperangan intra-kartel narkoba menyebabkan ratusan orang tewas atau hilang sejak September, dan pemerintah federal telah mengerahkan ratusan tentara ke wilayah tersebut.“Jangan mengenakan kostum atau topeng, membawa senjata plastik, atau berpakaian seperti orang lain,” kata Gerardo Mérida, sekretaris keamanan negara bagian, kepada warganya.
Mérida juga memperingatkan anggota masyarakat untuk tidak berada atau berkeliaran di jalan pada larut malam, lansir Reuters Kamis (31/10/2024).
Peraturan tersebut bertujuan untuk melindungi pengunjung pesta Halloween supaya tidak disangka sebagai penjahat. “Semua kucing terlihat abu-abu di malam hari,” kata Mérida, memberikan peringatan dengan bahasa kiasan, yang bermakna bahwa dalam kegelapan malam semuanya tampak sama.
Pekan lalu, baku tembak antara tentara dan tersangka anggota geng menewaskan lebih dari sepuluh orang.
Pemerintah daerah di negara bagian Meksiko lainnya, termasuk Baja California dan Sonora, memberlakukan tindakan serupa sejak beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap tingginya angka kejahatan.
Sinaloa juga pernah memberlakukan kebijakan larangan perayaan Halloween di masa lalu.*