Hidayatullah.com– Seorang pelajar putri sekolah Kristen melakukan aksi penembakan di negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat, menewaskan seorang guru dan seorang murid serta melukai enam pelajar lainnya.
Kepala Kepolisian Madison, Shon Barnes, hari Senin (16/12/2024) malam mengidentifikasi pelaku sebagai seorang remaja perempuan berusia 15 tahun murid sekolah tersebut.Pihak berwenang mengatakan pelaku berangkat ke sekolahnya, Abundant Life Christian School, kemudian melepaskan tembakan sehingga melukai enam siswa, yang dua di antaranya sekarang dalam kondisi kritis. Seorang guru dan seorang siswa tewas ditempat. Pelaku sendiri kemudian ditemukan tewas di lokasi.
“Hari ini adalah hari yang menyedihkan bukan hanya bagi Madison, tetapi juga bagi seluruh negara kita,” kata Barnes, seperti dilansir BBC.
Kepala Kepolisian Madison itu mengatakan pihaknya belum menemukan motif penembakan, dan pohak keluarga pelaku bekerja sama dengan petugas dalam penyelidikan kasus itu.
Dia menyebut nama pelaku sebagai Natalie Rupnow – yang juga menggunakan nama Samantha – dan mengatakan bahwa pelaku itu diyakini tewas di lokasi kejadian akibat tembakannya sendiri.
Polisi datang ke lokasi kejadian setelah mendapatkan panggilan darurat 911 sekitar pukul 11 siang waktu setempat hari Senin. Penembakan terjadi di aula sekolah ketika siswa dari kelas berbeda berkumpul di sana.
Polisi mengatakan mereka menemukan penembak sudah dalam kondisi tewas saat mereka tiba di sekolah, bersama dengan sepucuk pistol. Tidak ada petugas kepolisian yang melepaskan tembakan.
Barbara Wiers, direktur humas sekolah tersebut, mengatakan bahwa pihak sekolah pernah menggelar pelatihan penembak aktif awal tahun ini.
Dia juga mengatakan bahwa sekolah memang tidak memiliki petugas sekuriti, tetapi semua pintu di semua ruang kelas akan otomatis terkunci dan siapa saja yang ingin mendapatkan akses masuk ke lingkungan sekolah harus menekan bel melalui pintu masuk utama.
Abundant Life Christian School merupakan sekolah Kristen swasta yang memiliki 400 siswa mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas.
Aksi penembakan yang terjadi di sekolah merupakan kasus yang biasa terjadi di Amerika Serikat.
Menurut K-12 Violence Project, sebuah organisasi nirlaba mengurangi kekerasan melalui penelitian yang dapat diakses dan dapat ditindaklanjuti, sepanjang tahun ini sudah terjadi lebih dari 300 aksi penembakan. Catatan kasus ini termasuk kejadian di mana senjata api diacungkan atau ditembakkan, atau peluru mengenai properti sekolah dengan alasan apa pun baik ada korban maupun tidak.
Menurut media seputar pendidikan EducationWeek, terjadi 38 aksi penembakan di sekolah di seluruh Amerika Serikat yang menimbulkan korban luka maupun tewas sepanjang tahun ini. Total ada 69 korban, 16 di antaranya korban tewas, tidak termasuk peristiwa terbaru ini. Aksi penembakan biasanya dilakukan oleh laki-laki, sangat jarang pelakunya perempuan apalagi di lingkungan sekolah.
David Riedman, pendiri K-12 School Shooting Database, tahun lalu menulis dalam blog situs web organisasinya bahwa kebanyakan pelaku penembakan di sekolah adalah laki-laki berusia awal 20-an tahun. Sejak tahun 1979, tercatat sedikitnya empat kasus penembakan di sekolah yang dilakukan oleh perempuan.*