Hidayatullah.com– Jepang sudah dikenal sebagai negara dengan aturan pembuangan sampah terketat di dunia. Namun, di kota Fukushima aturannya bahkan akan lebih diperketat lagi.
Dilansir BBC Kamis (29/12/2024), mulai bulan Maret 2025 pemerintah kota Fukushima akan memeriksa semua kantong sampah untuk mencari siapa yang melanggar aturan pemisahan jenis sampah atau melebihi batas ukurannya. Para pemilik sampah tersebut kemudian identitasnya – berikut nama tempat usahanya jika ada – akan dipublikasikan di situs web pemerintah setempat.
Tahun lalu, Fukushima melaporkan lebih dari 9.000 kasus sampah yang dibuang dengan cara tidak sesuai peraturan.
Saat ini, petugas akan menempelkan stiker pada kantong-kantong sampah yang dianggap melanggar aturan. Sampah akan dibiarkan tidak akan diangkut sampai cara pembuangannya tepat.
Berdasarkan peraturan yang baru, apabila sampah tidak disortir dan dibuang dengan cara yang tepat selama sepekan, petugas akan mencari tahu pemiliknya. Pemilik sampah kemudian akan mendapatkan peringatan lisan. Apabila tidak digubris maka akan diberikan peringatan tertulis dan terakhir dipublikasikan identitasnya di situs web pemerintah setempat.
Guna menjaga privasi, pihak berwenang mengatakan inspeksi sampah bermasalah tersebut akan dilakukan secara tertutup.
Setiap kota di Jepang memiliki aturan dan pedoman pembuangan sampahnya sendiri.
Di Fukushima, kantong-kantong sampah harus ditempatkan di sejumlah titik pengumpulan sebelum pukul 08:30 setiap pagi, tetapi tidak boleh diletakkan sejak malam sebelumnya. Sampah harus dipilah sesuai jenis, bahan mudah terbakar, bahan tidak mudah terbakar, dan bahan yang dapat didaur ulang. Setiap jenis sampah akan dikumpulkan menurut jadwal yang berbeda.
Untuk sampah yang berukuran besar, seperti peralatan, perabot rumah tangga dan furnitur, warga harus mengontak petugas untuk membuat janji waktu pembuangan yang terpisah dari jadwal rutin.
Wali Kota Fukushima, Hiroshi Kohata, mengatakan bahwa peraturan baru tersebut dimaksudkan untuk mendorong pengurangan limbah dan menggalakkan metode pembuangan yang tepat.
Sampah ditangani sangat serius di Jepang, di mana sejak tahun 1990-an pemerintah telah menjadikannya sebagai tujuan nasional untuk beralih dari pengadaan tempat pembuangan sampah menjadi mengurangi sampah dan mempromosikan daur ulang.
Penduduk di Kamikatsu, sebuah kota kecil di Prefektur Kagoshima, bahkan sangat berambisi untuk mencapai zero-waste. Penduduknya memilah sampah hingga 45 kategori, dan setiap orang harus menuliskan namanya di kantor sampah.
Sementara itu di Chiba, pemerintah setempat memanfaatkan AI untuk membantu memilah sampah.*