Hidayatullah.com– Psikolog Dhina Kadarsan menyampaikan, setidaknya ada lima keadaan yang biasanya hadir dalam sebuah pernikahan yang bahagia.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Talkshow Komunitas Keluarga Cerdas (KKC) “Bahagianya Aku Memilikimu” yang digelar di Auditoriom Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, baru-baru ini.
Dalam penyampaiannya, Dhina menjelaskan gambaran pasangan bahagia serta kiat meraihnya berdasarkan perspektif teori psikologi umum.
Lima keadaan yang biasanya hadir dalam sebuah pernikahan bahagia itu, sebutnya, pertama, kesamaan visi membentuk pernikahan. Kedua, kemampuan menjalankan peran secara tepat. Ketiga, menjadi sarana mengembangkan diri secara sehat. Keempat, kesiapan menjadi ayah dan ibu secara utuh dan gembira
“Dan (kelima) menikmati kebersamaan, tangguh serta harmonis,” ujar psikolog asal Bandung, Jawa Barat, kelahiran Berkeley, Amerika Serikat ini.
Dhina menegaskan, menjadi suami atau istri merupakan amanah langit sebagai peluang emas untuk mendapatkan surga dan ridha Allah, sehingga harus dijalani dengan penuh kenikmatan.
“Olehnya itu, peran sebagai suami atau istri harus dibingkai dengan ilmu yang benar agar berjalan secara maksimal,” pesan alumnus Universitas Padjajaran Bandung ini.
Dalam acara yang dihadiri Bupati Parigi Moutong Kolonel (inf) Syamsul Rizal Tombolotutu serta istrinya Dra Noor Wachida Prihartini itu, tampil pembicara lainnya, Koordinator KKC-Balikpapan, Naspi Arsyad.
Di awal penyampaiannya, Naspi memaparkan secara sekilas tentang KKC yang merupakan komunitas sosial edukatif, terutama dalam hal komunikasi suami istri.
Di antara kegiatan yang telah melibatkan KKC yaitu seminar pra nikah di Purwakarta dan Depok (Jawa Barat), serta Kendari (Sulawesi Tenggara). KKC juga memberikan konseling pernikahan bagi pasangan muda di beberapa kota.
Dalam pemaparannya yang diselingi dengan beberapa joke ringan, Naspi membahas tema “Beginilah Cara Agama Mengajarkan Bahagia”.
Pria yang juga aktivis pemuda ini menekankan, karakter dasar seorang Muslim adalah memberikan kenyamanan zhahir dan batin bagi orang lain, secara khusus pasangan hidupnya.
Sebagaimana Hadits Nabi riwayat Bukhari Muslim yang dikutipnya, “Seorang Muslim itu adalah seseorang yang memberikan rasa nyaman bagi orang lain lewat kata dan perilakunya.”
“Secara sederhana, dapat dipahami bahwa suami itu adalah ‘SUrga idAMan Istri’ serta istri adalah ‘IStana perisTiRahatan suamI’,” ungkap Naspi di depan 200-an peserta talkshow yang berasal dari Dharma Wanita Kabupaten Parigi Moutong, organisasi kewanitaan, dan organisasi politik dalam rilisnya kepada media, Kamis (28/12/2017).
Ia pun mengingatkan bahwa suami atau istri adalah ujian bagi pasangannya dalam menjalankan agama berdasarkan isyarat dalam Surah At-Taubah ayat 24.
Naspi juga memberikan kiat sederhana dalam membangun dan menjaga kebahagiaan suami istri.
Di antaranya; Meluangkan waktu berbincang-bincang santai dengan pasangan terutama di malam hari, bekerja sama dalam pekerjaan rumah tangga, menyatakan rasa cinta secara verbal, serta saling mendoakan secara tulus hingga memanggil dengan panggilan kesayangan.
Baca: Jadi Keluarga Bahagia Dunia-Akhirat, Gapai dengan Keteladanan
Talkshow tersebut digelar atas kerja sama antara Pemkab Parigi Moutong dan Pesantren Hidayatullah Parigi Moutong. Ketua DPD Hidayatullah Parigi Moutong, Bahari, mengatakan, acara ini merupakan salah satu wujud perhatian dan kontribusi ormas itu kepada masyarakat.
Sekaligus sebagai penguatan eksistensi ormas itu sebagai mitra pemerintah setempat dalam membangun masyarakat yang kuat.
Kata dia, ormas itu menyadari bahwa peran keluarga sangat besar terhadap ketangguhan sebuah negara, sehingga semakin banyak keluarga yang harmonis, maka semakin tangguh sebuah negara.
“Dan peran suami istri merupakan peran dominan dalam mewujudkan keluarga harmonis tersebut,” pesannya dalam acara yang digelar dalam rangka ‘hari ibu’ pada Kamis, 21 Desember 2017 itu.*