Hidayatullah.com – Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, kembali menetapkan kelompok Houthi di Yaman sebagai organisasi teroris asing, menurut Gedung Putih.
Pemerintahan AS sebelumnya, dipimpin Biden, mencabut penetapan Houthi sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada 16 Februari 2021.
Gedung Putih dalam sebuah pernyataannya menyebut bahwa perintah penetapan itu dikeluarkan oleh presiden. Salah satu dalihnya adalah karena kelompok bersenjata yang didukung Iran itu berulangkali menembaki kapal perang Angkatan Laut AS sejak tahun 2023.
Pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa kegiatan Houthi mengancam keamanan warga sipil dan personil AS di Timur Tengah, keselamatan mitra regional AS, dan stabilitas perdagangan maritim global.
“Merupakan kebijakan Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan mitra regionalnya untuk melenyapkan kemampuan dan operasi Ansar Allah, mencabut sumber dayanya, dan dengan demikian mengakhiri serangannya terhadap personil dan warga sipil AS, mitra AS, dan pelayaran maritim di Laut Merah,” kata pernyataan itu.
“Dalam waktu 30 hari sejak tanggal perintah ini, Menteri Luar Negeri akan, setelah berkonsultasi dengan Direktur Intelijen Nasional dan Menteri Keuangan, menyerahkan laporan kepada Presiden, melalui Dewan Keamanan Nasional, mengenai penunjukan Ansarallah sebagai organisasi teroris asing sesuai dengan 8 U.S.C. 1189,” imbuh pernyataan itu.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri dan Administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) akan bersama-sama melakukan tinjauan terhadap mitra-mitra PBB, organisasi-organisasi non-pemerintah, dan kontraktor-kontraktor yang bekerja sama dengan USAID di Yaman, serta mengidentifikasi entitas-entitas yang memiliki hubungan dengan USAID yang telah melakukan pendanaan kepada para anggota, atau entitas-entitas pemerintah yang dikendalikan oleh Houthi.
“Administrator USAID harus mengambil semua tindakan yang tepat untuk menghentikan proyek, hibah, atau kontrak yang diidentifikasi di bawah ayat (c) dari bagian ini sebagaimana mestinya,” tambah pernyataan tersebut.
Houthi telah menargetkan kapal kargo ‘Israel’ atau yang terkait dengan ziois di Laut Merah dengan rudal dan pesawat tak berawak sebagai bentuk dukungan terhadap Jalur Gaza, di mana lebih dari 47.000 orang Palestina telah terbunuh dalam perang genosida Israel sejak Oktober 2023.
Sejak awal 2024, sebuah koalisi yang dipimpin oleh AS telah melakukan serangan udara yang dikatakannya menargetkan lokasi-lokasi Houthi di Yaman sebagai tanggapan atas serangan Laut Merah yang dilancarkan oleh kelompok tersebut.*