Hidayatullah.com– Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut security clearances untuk bekas menteri luar negeri Antony Blinken dan bekas penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, kata Gedung Putih hari Sabtu (8/2/2025), setelah sehari sebelumnya hak serupa dicabut dari bekas presiden Joe Biden.
Security clearances merupakan izin yang diberikan kepada pejabat atau bekas pejabat Amerika Serikat untuk memasuki tempat-tempat penting di gedung pemerintahan, menghadiri pertemuan, atau mendapatkan akses terhadap informasi penting dan rahasia.
Trump juga mencabut security clearances bagi Lisa Monaco, wakil jaksa agung di era Biden yang membantu mengkoordinasikan respon Departemen Kehakiman dalam kasus serangan 6 Januari 2021 atas gedung Capitol yang dilakukan oleh ribuan pendukung Trump.
Gedung Putih juga mengatakan bahwa Trump mengambil tindakan serupa terhadap Kepala Kejaksaan New York Letitia James dan Kepala Kejaksaan Distrik Manhattan Alvin Bragg, keduanya memimpin gugatan berbagai kasus yang melibatkan Trump.
Meskipun pencabutan itu kemungkinan tidak akan berdampak langsung terhadap individu bersangkutan, tetapi keputusan itu menunjukkan pertikaian sengit di lingkungan pemerintahan Amerika Serikat.
Para bekas presiden AS secara tradisi selalu mendapatkan paparan intelijen terbaru sehingga mereka dapat memberikan masukan kepada presiden yang sedang menjabat dalam isu-isu keamanan dan kebijakan luar negeri.
Pada 2021, Joe Biden mencabut security clearance untuk Trump, yang kala itu berstatus bekas presiden.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bulan lalu mencabut pengawalan pribadi dan security clearance untuk Mark Milley, seorang pensiunan jenderal angkatan darat dan bekas kepala Joint Chiefs of Staff.
Milley, yang menduduki jabatan tinggi di militer AS pada masa jabatan presiden pertama Trump, setelah pensiun pada 2023 berubah menjadi pengkritik vokal pengusaha properti itu.*