Hidayatullah.com– Berdasarkan kebijakan Presiden Donald Trump untuk mendahulukan kepentingan negaranya “America First”, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akan menutup 100 biro dan kantor, serta mengurangi pegawainya sebanyak 15%. Office of Global Women’s Issues merupakan salah satu kantor yang akan ditutup.
Menteri Marco Rubio mengungkapkan rencana perombakan besar di tubuh Departemen Luar Negeri itu pada hari Selasa (22/4/2025), lansir BBC.
Menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters dan Associated Press, rencana tersebut – yang sudah diberitahukan ke Kongres AS – akan menghapus 132 dari 734 kantor dan biro yang ada di lingkungan Departemen Luar Negeri AS. Sebanyak 137 kantor akan dipindahkan ke lokasi lain di lingkungan departemen itu guna meningkatkan efisiensi, lapor Associated Press mengutip dokumen yang diperolehnya.
“Pada bentuknya yang sekarang ini, Departemen ini berbadan besar, birokratis, dan tidak mampu menjalankan misi diplomatik esensialnya di era persaingan kekuatan-kekuatan besar sekarang ini,” kata Rubin dalam sebuah pernyataan yang dibagikan lewat media sosial X.
Tidak jelas berapa banyak pegawai yang akan mengalami pemutusan hubungan kerja. Sementara Office of Global Women’s Issues dikabarkan termasuk salah satu kantor yang akan ditutup.
Pada bulan Februari, Trump mengeluarkan surat perintah eksekutif terpisah yang mengarahkan Rubio supaya melakukan perampingan di US Foreign Service dan fungsi-fungsi di Departemen Luar Negeri guna memastikan korps diplomatik AS dengan sigap mengimplementasikan agendanya.*