Hidayatullah.com–Selasa siang (20/11/2012) waktu Kairo, Duta Besa RI di Kairo, Nurfaizi Suwandi, bertolak menuju rumah sakit Nasser Institute, Kairo untuk membesuk sebagian dari korban pengeboman Zionis-Israel di wilayah Gaza, Palestina yang dirawat di RS Nasser Institute.
Berdasarkan keterangan dari pimpinan RS Nasser, Dr. Sameh Fathi el-Ashmawy, sebanyak tujuh orang dari korban penyerangan Israel di Gaza yang dirawat di rumah sakit el-Arisy (sekitar 50 km dari perbatasan Mesir-Palestina) dipindahkan menuju RS Nasser institute yang terletak di Kairo untuk mendapatkan penanganan lebih baik.
Dr. Sameh menjelaskan bahwa mengingat terbatasnya ruang dan fasilitas di RS el-Arisy, sebagian dari korban dipindahkan ke beberapa rumah sakit di Kairo. Hal itu disampaikan oleh Dr. Sameh saat menerima kedatangan Duta Besar RI.
Usai mendapatkan penjelasan singkat terkait korban Gaza yang dirawat di RS Nasser, Duta Besar RI dengan dipandu bagian Humas RS Nasser menengok tujuh korban yang ditempatkan di ruang-ruang yang terpisah.
Lima orang korban meskipun dalam keadaan luka cukup berat namun masih dapat berbicara dengan Dubes RI. Sementara itu, dua dari korban sedang dirawat di ruang UGD karena kondisinya sangat parah.
Dalam kunjungan tersebut, saat berhadapan langsung dengan pasien Duta Besar memberi semangat kepada para korban dan mendoakan agar segera diberikan kesembuhan.
Dubes juga menyatakan bahwa Indonesia akan selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaannya.
Lima dari WN Palestina yang dirawat tersebut meskipun dengan nada bicara yang terbata-bata mengucapkan terima kasih karena mendapatkan perhatian dan kunjungan Duta Besar RI di Kairo.
Duta Besar RI menekankan bahwa perhatian bangsa Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina perlu diwujudkan dalam berbagai hal.
Dubes menjelaskan pula bahwa KBRI senantiasa memberikan asistensi bagi pihak-pihak, baik pemerintah RI maupun LSM dari tanah air yang mempunyai agenda memasuki wilayah Palestina, yaitu terkait perizinan dari pemerintah Mesir untuk melewati perbatasan dari Rafah menuju Palestina.*/M Nur Salim, Mesir