Hidayatullah.com–Untuk membentengi diri pengaruh pergaulan bebas, hari Rabu (05/03/2014) pemuda desa Padang Jawa membentuk pengajian rutin tiap malam setelah shalat Isya di Dayah Radhatul Muarrif, dusun Tgk Bilieu Noh, Padang Jawa, Woyla, Aceh Barat.
Pengajian rutin tersebut dibimbing oleh Tgk Arman Ibrahim alumni pesantren Darul Muarrif Lam Ateuk Aceh Besar.
Pengajian rutin ini bertujuan mengisi waktu longgar para pemuda yang kebanyakan digunakan pada hal-hal yang tidak berguna. Seperti nongkrong dan nonton bola hingga larut malam.
“Kegiatan ini adalah terobosan yang luar biasa untuk membendung kenakalan remaja. Selama ini Pemerintah dan seluruh lembaga pendidikan hampir kehabisan ide membendung kenakalan remaja dan pengaruh narkoba. Inilah sejatinya penanggulangan dini yang dapat membendung segala praktik maksiat dan criminal, “ ujar tokoh masyarakat Tgk Keumala.
Adapun materi pengajian sekitar masalah fikih ibadah, akidah dan akhlak. Pengajian ini diikuti oleh pemuda sekitar Padang Jawa dalam kecamatan Woyla. Walaupun masih terhitung baru namun jamaah pengajian sudah mencapai enam puluh orang. Dan insya Allah akan terus bertambah, mengingat minat pemuda terhadap belajar agama semakin hari semakin meningkat selama penerapan syariat Islam di Aceh.
Pengajian ini juga tidak terlepas dari program masyarakat mengaji yang digalakkan oleh Pemerintah Aceh Barat agar setiap desa diadakan pengajian untuk semua kalangan. Bahkan Bupati HT. Alaiddin Syah memberikan sanksi kepada desa yang tidak ada pengajian akan terancam tidak diperhatikan oleh pemerintah.*/Kiriman Mustafa Husen Woyla (Aceh)