Hidayatullah.com–Banyak cara mendukung perjuangan rakyat Palestina. Setidaknya itu terlihat dari para relawan Komite Nasional Rakyat untuk Palestina (KNRP) Kalimantan Timur (Kaltim) yang meramaikan Gelanggang Olahraga (Gelora) Stadion Madya Sempaja, Samarinda beberapa waktu lalu.
Bersama puluhan mahasiswa, relawan KNRP tersebut menggelar aksi sosial bertajuk “Aksi Solidaritas, Selamatkan al-Aqsha”.
Selama melakukan aksi solidaritas Palestina, para relawan mengadakan beberapa kegiatan sosial. Di antaranya periksa kesehatan (medical chek) gratis, pentas nasyid jihad oleh an-Nur Voice serta pemutaran video pembebasan Palestina.
“Alhamdulillah, aksi ini diharapkan bisa berlangsung setiap hari Ahad pagi selama Intifadhah Tiga terjadi di seluruh wilayah Palestina,” Ujar Darwis Buchori, penanggung jawab kegiatan.
Selain acara yang disebut di atas, aksi solidaritas Palestina tersebut juga mengusung konsep Donasi, Edukasi dan Jaringan (Dering).
Donasi yang dimaksud berupa penggalangan dana untuk membantu rakyat Palestina. Sedang edukasi adalah program pendidikan dan pencerahan wawasan pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan kondisi terakhir umat Islam Palestina.
Untuk jaringan, hal ini dimaksudkan untuk membangun hubungan dengan siapa saja yang terlibat kontribusi dalam aksi dukungan kepada Palestina.
Meski terkesan sederhana, aksi solidaritas Palestina itu mendapat sambutan dari umat Islam Kota Samarinda. Hal itu terlihat dari kunjungan mereka ke posko relawan KNRP.
Mulai dari cek kesehatan hingga belanja baju kaos, syal, gantungan kunci, serta beberapa souvenir bercap Palestina.
Sebagian lainnya tampak mengerumuni poster foto masjid al-Aqsha yang dicetak dalam ukuran besar. Pengunjung tersebut bergantian berfoto dan memberi testimoni dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Meski hasil pendapatan donasi dari aksi setiap pekan terbilang tak menentu, namun para relawan KNRP Kaltim berharap hal itu tetap bisa memberi manfaat, khususnya edukasi kepada umat Islam tentang hakikat perjuangan al-Aqsha dan Intifadhah Tiga tersebut.
“Hasil donasi sekitar 2 sampai 4 juta setiap pekan. Semoga angka yang kecil ini bermanfaat untuk perjuangan al-Aqsha,” terang Darwis.
Dukungan terhadap aksi solidaritas Palestina datang dari Pusat Komunikasi Daerah (Puskomda) Kaltim. Puskomda berharap hendaknya umat Islam sadar akan arti terorisme yang sebenarnya.
“Terorisme itu adalah Israel yang menjajah Palestina, Barat yang membunuhi ribuan rakyat Suriah,” ungkap Galih Budi Prasetyo, Ketua Umum Puskomda Kaltim.
Menurut Galih, Islam adalah ajaran rahmatan lil alamin. Agama yang tidak pernah mengajarkan kedzaliman kepada sesama manusia dan makhluk lainnya. “Kami tidak sepakat dengan aksi teror di Paris. Tapi dunia harus lebih mengutuk aksi teror dan pembunuhan yang sudah bertahun-tahun terjadi di Palestina dan Syam,” pungkas Galih menutup.*/Mustabsyirah, mahasiswi Unmul Samarinda