Hidayatullah.com—Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan, membaca tidak cukup dengan satu organ tubuh, namun dibutuhkan dengan banyak organ lainnya.
“Membaca tdak hanya dengan mata kepala tapi di balik mata kepala ada penciptaan Allah ada karunia rasa, hati dan rasio,”demikian disampaikan Hasyim Muzadi pada pengajian akbar dan doa bersama dalam rangka Dies Natalis Uviversitas Gajah Mada (UGM) ke 66, Kamis, (17/12/2015) kemarin.
Hasyim Muzadi menyampaikan ceramahnya dengan tema “Islam dan Ilmu Pengetahuan” bertempat di Gedung Balairung (Gedung Pusat UGM) diikuti oleh sekitar 7. 400 orang.
Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa untuk mencapai Islam yang rahmatan lil alamin harus melalui ilmu. Hasyim juga mengajak peserta yang hadir untuk menyimak hikmah turunnya ayat pertama Al Quran, yaitu surat al-‘Alaq, yang mana pada awal surat tersebut yang turun adalah perintah iqra’ yang artinya “bacalah”.
Hasyim menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang tidak bisa membaca dan menulis, menunjukkan bahwa apa-apa yang keluar dari Rasulullah adalah “wahyu”
Hasyim juga mengajak jamaah untuk merefleksi bangsa Indonesia yang selalu ditempa bencana dan keburukan.
Menurutnya, antara berzikir dan berfikir harus bersama-sama. Jika rasa, hati, rasio dan mata kepala digunakan semua, maka Allah akan mmberikan dimensi yang lebih-lebih luas.
Iqra dengan bismirabbika (dengan nama Allah, red) harus selalu berdampingan. Ilmu yang tidak menancap pada “hasbunallah wa ni’mal wakil, nikmal mula wa nikmannashir”, maka ilmu itu akan terbang.
Sementara itu, Prof. Dr Ali Agus, selaku ketua Dies Natalis UGM ke-66, dilaksanakannya kegiatan tersebut dengan harapan agar UGM bisa menjadi lebih baik. Ia juga menambahkan, bahwa ada 66 agenda dalam dies natalis tidak hanya agenda akademik. Sehingga dengan pengajian sederhana ini semoga menjadi tauladan.
“Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan agar UGM kedepannya bisa menjadi lebih baik. Selain itu ada 66 agenda dalam dies natalis tidak hanya agenda akademik. Sehingga dengan pengajian sederhana ini semoga menjadi tauladan,” sambutnya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Prof. Dr. Suratman mengatakan, UGM sudah 66 tahun, jumlah mahasiswa sudah 55000, dan jumlah dosen 2450. Setiap tahun meluluskan kurang lebih 9000, kiprah lulusan menjadi pemimpin salah satunya adalah Joko Widodo alias Jokowi.
Ia juga menambahkan bahwa UGM memiliki nilai universitas kerakyatan. UGM, dinilai menyandingkan ilmu dengan agama. Sehingga UGM akan menjadi lembaga untuk menghasilkan cendikiawan yang akan mengahasilkan pemimpin yang baik budi pekerti, akhlaknya dan selalu menjaga kebaikan.*/Subliyanto (Jogja)