Hidayatullah.com– Pekan kemarin, telah diadakan beberapa kegiatan sekaligus, di antaranya Tabligh Akbar, Pembagian Bingkisan Kemerdekaan, Wisuda 7 Peserta Rumah Qur’an, dan Pengukuhan Majlis Taklim Al Bahiirah.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dewan Pengurus Daerah Hidayatullah Kota Kupang NTT bekerjasama dengan Yayasan Ulil ‘Amri.
Acara ini diadakan di Jl Timor Raya, Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Ahad, 27 Agustus 2017.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Imam Masjid Nurul Hidayah Kelapa Lima, Ketua FOSHIMATA, Kepala KUA Kelapa Lima, Penyuluh Agama Islam Kota Kupang, dan sebanyak 270 kaum dhu’afa serta mualaf. Hadir pula Latif perintis Hidayatullah Kupang NTT dan Ketua DPD Hidayatullah Kota Kupang.
Wisuda 7 Peserta Rumah Qur’an salah satunya yaitu Ibu Halimah Sili usia 67 tahun, ia memdapatkan predikat sangat memuaskan.
Ketika Halimah melantunkan ayat-ayat al-Qur’an di hadapan ribuan pasang mata, tetamu yang hadir terharu meneteskan air mata menyaksikan lantunannya. Di usia yang senja di pelosok negeri, masih ada orangtua yang semangat membaca al-Qur’an.
Syaiful Bahri selaku pengajar menyampaikan, “Para Wisudawati yang telah mengikuti metode Fathur Rahman yaitu metode ini dapat memudahkan peserta yang telah lanjut usia. Mereka sudah dapat menyelesaikan bacaan al-Qur’an dengan baik.
Beberapa bulan lalu, kurang lebih emat bulan lamanya mereka telah mengikuti metode Fathur Rahman yang dibimbing oleh pengajar dari Rumah Qur’an, amal usaha milik Hidayatullah Kota Kupang.”
Sambutan dari Kepala KUA Kelapa Lima, Aladin, mewakili penyuluh agama, ia menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas program ormas itu, melalui gerakan sosial dan dakwah yang terlebih dahulu tandang silaturahim ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Kupang dalam rangka sinergisitas program kerja.
Dalam Tabligh Akbar Ustadz Ardhansyah memberikan ceramahnya. Ia mengajak agar menjadi pribadi Muslim yang senantiasa selalu memiliki tiga kebiasaan.
Yang pertama, bersama al-Qur’an di setiap waktu. Sebab orang yang senantiasa bersama al-Qur’an pikiran dan hatinya akan dijaga oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Kedua, menjaga wudhu. Ketiga, gemar berinfaq atau bersedekah membantu orang yang sedang kesusahan dalam setiap kesulitan. Demikian ajakan Ardhansyah.
Di akhir kegiatan, digelar pembagian sembako kepada 270 dhu’afa dan mualaf dari 7 Desa di Kabupaten Kupang.
Muhammad Idris, salah seorang penerima bantuan bingkisan kemerdekaan merasa bahagia.
“Saya bahagia dengan ada bingkisan ini karena dapat meringankan beban hidup kami,” katanya.
“Bingkisan kemerdekaan” berupa beras 10 kg serta sejumlah uang tunai dari simpatisan, donatur, dan pejabat setempat. Salah seorang pejabat setempat adalah Senator RI perwakilan NTT yaitu Safruddin Attasoge turut mengambil bagian.* Kiriman Usman Aidil Wandan, pegiat komunitas menulis PENA NTT