Hidayatullah.com– Arab Saudi merupakan salah satu negara yang sangat ramai diziarahi/dikunjungi. Kebanyakan pengunjung adalah para jamaah haji dan umrah.
Karena banyaknya pengunjung, pemerintahan Arab Saudi dan pengurus Masjid Haramain Syarifain (Masjid Nabawi dan Masjidil Haram) telah bekerja sama dalam memberi pelayanan dan kemudahan bagi para jamaah umrah dan haji.
Beberapa pelayanan tersebut adalah terjemahan khutbah Jumat yang langsung bisa diakses ketika khatib sedang berkhutbah, terjemahan al-Qur’an ke berbagai bahasa, halaqoh tahsin al-Qur’an untuk jamaah umrah dan haji, al-Qur’an braile untuk penyandang tunanetra, dan kajian kitab setelah shalat ashar, maghrib, dan isya.
Baca: Menag RI-Menteri Saudi Bahas Peningkatan Pelayanan Haji 2018
Pantauan penulis, salah satu dari sarana yang disediakan oleh Masjid Nabawi dan Masjidil Haram adalah pengadaan radio berbahasa selain Arab. Di antaranya bahasa Inggris, Urdu, Perancis, Melayu/Indonesia, Turki, dan Hausa.
“Pada bulan Rabiul Akhir 1435 H yang bertepatan dengan bulan Februari 2014 Masehi, berdasarkan atas arahan Pelayan Dua Kota Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz, maka kepengurusan umum dua masjid suci,” yaitu Masjid Nabawi dan Masjidil Haram telah menyediakan beberapa sarana dalam memudahkan bagi para penziarah yang akan menziarahi Kota Haramain Syarifain (Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah) khususnya bagi para jamaah umrah dan haji, dikutip haramainlive.org/ms.
Tampak pula pengumuman tentang pengadaan radio selain bahasa Arab di Masjid Nabawi. Di masjid ini, pengumuman tersebut tertempel di bagian tempat wudhu dekat pintu enam.
Juga setiap hari Jumat terdapat pamflet tentang khutbah Jumat yang berbahasa selain Arab yang terdapat di dekat pintu tujuh Masjid Nabawi. Pengumuman tersebut dikeluarkan langsung dari bagian idaroh soutiyah (kantor bagian suara) di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Khusus bagi penziarah/jamaah umrah yang berasal dari Indonesia dan Malaysia atau yang menggunakan bahasa Melayu, dapat mengakses kajian Islam dan khutbah Jumat di frekuensi 99 FM Arab Saudi dengan menggunakan headset dan menyambungkan ke radio.
Adanya radio berbahasa selain Arab, untuk memudahkan jamaah umrah dan haji yang tidak bisa berbahasa Arab, agar kandungan khutbah bisa sampai kepada seluruh kaum Muslimin dengan bahasa mereka.
Khusus untuk shalat Jumat, para pengakses radio dapat langsung mendengarkan ceramah khutbah Jumat secara langsung (live) dengan memilih frekuensi yang diinginkan, sesuai bahasa negara yang dikehendaki dan bahasa yang telah disediakan oleh Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
Para penterjemah bahasa tersebut merupakan orang-orang pilihan, seperti doktor dan magister yang ada di universitas Islam di kota Haramain Syarifain.* Kiriman Muhammad Fadhlul Mujahid, pegiat komunitas menulis PENA di Tanah Suci