Hidayatullah.com– Mengurus dakwah adalah tugas yang sangat berat, butuh kerja keras, dan keyakinan kuat. Sehingga perlu bekal dan persiapan yang memadai.
Nasihat tersebut disampaikan salah seorang perintis Hidayatullah, Ustadz A. Hasan Ibrahim, dalam Pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) IV DPW Hidayatullah Kepulauan Riau, yang digelar di Kampus Utama Hidayatullah Batam, Rabu (26/12/2018) lalu.
Setiap kader Hidayatullah yang mengambil peran tanggung jawab di lembaga ini, mesti butuh bekal dan persiapan yang dipersiapkan untuk memenangkan perjuangan ini.
“Wa a’iddulahum mastatho’tum…, Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan dengan kekuatan yang kamu miliki, dari pasukan berkuda yang dapat menggetarkan musuh Allah dan musuhmu,” papar sahabat Ustadz Abdullah Said ini sembari mengutip al-Qur’an Surah al-Anfal ayat 60.
Dakwah ini, lanjut Hasan, dikelilingi oleh musuh-musuh. Musuh Allah, musuh manusia, musuh kalian, dan yang lebih berbahaya lagi musuh dari dalam, yaitu para munafik.
“Di masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saja, berjubel kaum munafik. Padahal ada Nabi, wahyu selalu turun, bahkan para Sahabat merasa bahwa Allah itu sangat dekat. Tapi, musuh yang dari dalam ini tetap ada. Bahkan mereka hidup berdampingan. Tapi kerjanya hanya merusak dari dalam,” ucap ustadz lulusan Majlis Tarjih Muhammadiyah Jogjakarta ini.
Oleh karena itu, lanjut Ketua Dewan Pembina Pesantren Hidayatullah Batam ini, perlu ada sarana agar spirit untuk selalu menyiapkan kekuatan itu selalu ada.
Di sinilah peran penting kebijakan nawafil ini. Sebab, para kader mesti melazimkan ibadah nawafil agar tetap tercerahkan dan senantiasa mendapat pertolongan.
“Ini bukan barang baru. Di era Almarhum Ustadz Abdullah Said, shalat berjamaah, shalat lail yang panjang, membaca al-Qur’an, dan menjaga dzikir dan wirid, yang bahasa kita hari ini adalah gerakan nawafil, adalah hal yang mutlak dilakukan saat itu, dan menjadi pemandangan sehari-hari di lembaga,” terang Hasan soal pentingnya ibadah nawafil tersebut.
Bahkan, tegas Hasan, lembaga ini bisa begitu pesat perkembangannya, karena ketaatan kepada (Almarhum) Ustadz Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah, dan tekun melaksanakan amalan nawafil yang telah dicontohkan olehnya kala itu.
“Ada saja keajaiban-keajaiban yang tak terduga yang didapat oleh para dai yang ditugaskan berdakwah tanpa ada bekal sama sekali. Itu karena ketaatannya pada Almarhum dan amalan nawafilnya yang begitu kencang,” pungkas anggota Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum ini di hadapan puluhan peserta Rakerwil.
Diketahui, Gerakan Nawafil Hidayatullah (GNH) ini adalah kebijakan nasional Hidayatullah. Hasil dari Silaturahim Nasional (Silatnas) lalu di Kampus Induk Ummul Quro Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan.
Yaitu seruan agar umat Islam dan kader Hidayatullah merutinkan ibadah nawafil yang terdiri dari; shalat berjamaah di masjid dan shalat sunnah, membaca al-Qur’an satu juz setiap hari, shalat lail setiap malam, infak setiap hari, menjaga wirid dan dzikir, serta dakwah fardiyah.
Hasan didaulat untuk membuka Rakerwil IV DPW Hidayatullah Kepri, yang diadakan di Aula Kantor Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Kampus 01 Batu Aji, Kota Batam. Kegiatan berlangsung selama dua hari, tanggal 26-27 Desember 2018.*/ Kiriman Azhari, Batam