Hidayatullah.com– Islam adalah agama visioner. Sejak awal kedatangannya di Jazirah Arab, telah ‘memdoktrin’ pemeluknya untuk memiliki visi hidup besar.
Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi pada perang Khandak. Saat itu kaum Muslimin terdesak, karena dikepung oleh musuh, yang jumlahnya mencapai puluhan ribu, dengan persenjataan lengkap.
Di lain pihak, selain jumlah sedikit, kaum Muslimin dalam keadaan kesusahan. Makan pun mereka kesulitan.
“Tapi lihat apa yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Beliau justru menjanjikan penaklukan Persia, Romawi, dan Yaman. Penguasa peradaban dunia saat itu,” jelas pengurus Syabab Hidayatullah Jawa Timur Robinsah ketika mengisi studium generale dengan tema ‘Menjadi Visioner Muda,’ di kampus II STAI Luqman al-Hakim, Panceng, Gresik, Ahad (17/02/2019).
Bermodal visi besar inilah, akhirnya penyebaran risalah Islam ke seantero dunia (rahmatan lil’alamin), terwujud.
“Maka kita lihat, Persia dan Romawi akhirnya bisa ditaklukkan pada masa Umar bin Khathab. Sedangkan Konstantinopel yang dikenal akan kekokohan bengtengnya, bisa ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih,” ulasnya.
Karena itu, imbau Ketua Penulis Muda Indonesia (PENA) Jawa Timur ini, generasi muda Muslim haruslah mengikuti jejak para pendahulu, untuk bisa menapaki keberhasilan mereka.
“Buatlah visi besar dalam hidup ini,” imbaunya.
Baca: MUI Berharap, Ada Kesamaan Pandangan dan Pergerakan Organisasi Pemuda Islam
Sebab hanya orang yang bervisi besarlah, lanjutnya, yang akan membuat perubahan besar. Sebagaimana para tokoh penakluk peradaban dalam dunia Islam.
“Sebaliknya, pemuda yang tidak memiliki visi hidup, ia hanya akan menjadi pecundang. Sebab, ia tidak pernah merancang kesuksesan. Dengan demikian, berarti tengah merencanakan kegagalan untuk diri sendiri di masa mendatang,” pungkas wartawan majalah Mulia ini.* Kiriman Sakim