Hidayatullah.com- Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar akan merumuskan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus ekonomi nasional menuju pertumbuhan inklusif.
Hal itu, kata Rektor UMI Basri Modding, akan dilakukan universitas yang dipimpinnya bersama dengan para stakeholder terkait.
“Ekonomi syariah bertujuan untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif berkelanjutan dan kokoh menghadapi krisis,” ujar Basri pada acara pemberian Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Ilmu Manajemen Keminatan Syariah dari UMI Makassar di Sulawesi Selatan kepada Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin melalui video konferensi (23/06/2020).
Wapres Ma’ruf mengapresiasi UMI karena telah menyelenggarakan pendidikan manajemen dengan keminatan syariah sebagai salah satu fokus pembelajaran di UMI.
“Hal ini saya harapkan dapat berkontribusi dalam melahirkan praktisi-praktisi manajemen yang tidak saja mempu memahami teori manajemen modern, tetapi juga mampu menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam setiap aktivitas usaha yang dijalankannya,” ujar Wapres lewat video konferensi di Kediaman Resmi Wapres, Jl Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (23/06/2020) kutip website resmi Wapres RI.
Mengenai prospek pemulihan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam menghadapi wabah global Covid-19, Rektor UMI menilai pentingnya dilakukan perbaikan kualitas dalam pengelolaan manajemen syariah.
“Perbaikan kualitas manajemen syariah menjadi jawaban kunci terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dalam prospek pemulihan ekonomi di Indonesia,” tegas Basri dalam kesempatan yang turut diikuti Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah itu.
Wapres dalam pidato ilmiahnya mengingatkan, pelaksanaan ekonomi dan keuangan syariah harus lebih ketat dalam memenuhi berbagai ketentuan syariat Islam.
Sehingga, kata Wapres, kegiatan usaha syariah harus lebih mampu menerapkan prinsip manajemen modern dan prinsip tata kelola usaha yang baik.
Disebutkan, meskipun perkembangan ekonomi dan keuangan syariah cukup pesat, tetapi sebenarnya masih jauh dari potensinya. Untuk itu, faktor penting yang diperlukan untuk terus mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu manajemen modern dan good corporate governance (tata kelola usaha yang baik).*