Hidayatullah.com–PT Refindo Intiselaras Indonesia adalah perusahaan nasional yang bergerak dalam pembuatan alat-alat pertambangan. Berlokasi di Madiun, Jawa Timur, perusahaan yang berdiri sejak 1999 ini pensuplai perusahaan tambang seperti Antam dan Freepot.
Tentu prestasi itu tidak dicapai dengan mudah. Bahkan, perusahaan yang didirikan oleh Slamet Oetoyo itu pernah nyaris bangkrut pada tahun 2001. Selama dua bulan sama sekali tidak ada pekerjaan. Akibatnya, perusahaan tidak bisa menggaji karyawan.
Di saat itulah, Oetoyo mengumpulkan semua karyawannya. Ia minta pendapat kepada mereka tentang nasib perusahaan Anehnya, mereka memilih bertahan meski tidak mendapat gaji. Mereka bikin surat pernyataan rela tak terima gaji. “Surat pernyataan itu masih saya simpan hingga sekarang sebagai kenang-kenangan,” kata Oetoyo kepada Hidayatullah.com, bebera waktu lalu di kantornya.
Di sisi lain, Oetoyo sendiri merenung. Mencari titik kesalahan atas perjalanan perusahaan. Dari renungan itu ia menemukan titik lemahnya. “Mungkin, selama ini kami kurang memperhatikan ibadah,” katanya.
Baca Juga : OJK Sebut Merger Tiga Bank Syariah akan Jadi Katalis Pengembangan Ekonomi Syariah
Lantas, apa hubungan antara ibadah dengan nasib perusahaan? Itulah anehnya. Oetoyo kemudian menerapkan manejemen Islami dengan menekankan pada perbaikan ibadah para karyawannya. Hasilnya perusahaan bukan saja selamat dari kebangkrutan, melainkan juga melejit. Seperti apa manajemen islami itu dan bagaimana pula menerapkannya?
Selengkapnya, saksikan videonya di bawah ini
https://www.youtube.com/watch?v=hR_xPNVpOH4