Hidayatullah.com–Seluruh haji Indonesia telah meninggalkan Makkah menuju Madinah, Selasa, setelah keberangkatan tiga kloter terakhir masing-masing JKG 50, SUB 80, dan JKG 49.
Keberangkatan tiga kloter itu disaksikan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah Arsyad Hidayat dan Wakil Ketua Muasassah Asia Tenggara dan sekaligus Pengurus Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi Toyib bin Abdurrochim Buhory.
“Kami akan terus memperbaiki pelayanan haji Indonesia di masa depan, dan kondisi pelayanan haji tahun ini relatif lebih baik dibanding dengan pelayanan pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Toyib yang lancar juga berbahasa Indonesia dikutip Antara, Rabu (21/11/2012).
“Bila memang dianggap perlu agar ibadah jamaah tidak terganggu, kami siap mengadakan pelayanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Mekkah mulai tahun depan,” kata Toyib terkait upaya konkret perbaikan pelayanan yang dijanjikan di tahun-tahun mendatang.
Terkait masalah-masalah keamanan yang terjadi pada pelaksanaan haji tahun ini, misalnya pencurian uang jamaah di pondokan, ia mengatakan, hal itu terjadi hanya dalam konteks individual dan perorangan serta jumlahnya juga tidak signifikan, namun perhatian akan terus ditingkatkan terkait kemananan tersebut.
Sementara itu, Kadaker Arsyad mengatakan, seluruh jamaah haji Indonesia telah berangkat meninggalkan Makkah Selasa sore dan yang tinggal hanya 30 pasien yang sedang dalam perawatan di rumah sakit Arab Saudi di Makkah serta sejumlah pasien yang sedang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Makkah.
Setelah kondisinya memungkinkan, maka seluruh pasien tersebut segera disusulkan ke Madinah maupun Jeddah untuk bergabung dengan rombongan dan kembali ke Tanah Air, kata Arsyad, saat melepas jemaah terakhir meninggalkan Makkah tersebut.
Pada 29 November 2012 merupakan hari terakhir jamaah Indonesia di Arab Saudi dan pada hari itu mereka akan meninggalkan Madinah menuju Tanah Air bagi jamaah yang menggunakan penerbangan Saudi Air dan lewat Jeddah bagi jamaah yang menggunakan penerbangan Garuda Indonesia.
Jamaah terakhir tersebut merupakan jamaah haji gelombang kedua yang dari Tanah Air langsung menuju Makkah dan belum mengambil arba`in di Medinah – shalat wajib 40 waktu berturut-turut – seperti haji gelombang pertama yang sebelum ke Makkah ke Madinah dulu selama delapan hari mengambil arba`in.
Indonesia tahun ini mendapat kuota haji 211.000 dari pemerintah Arab Saudi, dengan komposisi 194.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah khusus yang dulu populer dengan Ongkos Naik Haji (ONH) Plus.
Sampai Selasa petang, 406 haji Indonesia periode ini telah meninggal di Arab Saudi. Tahun lalu, 517 haji Indonesia meninggal di Arab Saudi.*