Hidayatullah.com–Pangeran Khaled Al-Faisal, Gubernur Makkah dan Ketua Komite Haji Pusat, menyerukan pendirian universitas dengan spesialisasi haji dan umrah.
“Universitas tersebut diharapkan dapat memikul tanggung jawab penelitian, studi, pelatihan, dan pemberdayaan yang berkaitan dengan haji dan umrah, yang faktanya musim haji dan umrah telah berlangsung di sepanjang tahun,” kata Gubernur kepada wartawan, setelah memimpin pertemuan Komite Sentral haji di kompleks baru pemerintahan di Muzdalifah hari Senin (30/09/2013), sebagaimana dilansir Saudi Gazette.
Pangeran Khaled menyarankan, institut pada Dua Masjid Suci untuk penelitian haji dan Institut Makkah Haram, dapat berfungsi sebagai inti dari universitas. Dia berharap, Departemen Pendidikan Tinggi memberikan perhatian terhadap usulan ini dan segera melakukan aksi.
Gubernur juga melakukan tur inspeksi ke tempat-tempat suci dan mengevaluasi kemajuan berbagai proyek pembangunan yang dilaksanakan di sana. Dia juga menginspeksi tahap akhir dari proyek yang menghubungkan daerah Aziziyah dengan tingkat kedua Jembatan Jamarat. Proyek ini meliputi jalan, terowongan, dan stasiun transportasi untuk memfasilitasi pergerakan jamaah dari daerah Aziziyah ke Jamarat tersebut.
Gubernur juga menginspeksi pekerjaan terakhir proyek yang menghubungkan daerah Al-Shuaibain di Mina dengan Jembatan Jamarat. Jamaah haji dapat mengambil manfaat dari proyek haji ini.
Pangeran Khaled mengelilingi fasilitas baru berteknologi tinggi di bawah Proyek Pemanfaatan Daging Kurban di Mina dan mendapat penjelasan tentang fitur yang menonjol dari fasilitas .
Dia juga memeriksa sejumlah fasilitas dan layanan yang mengatur para jamaah di Arafah dan Muzdalifah. Juga mengelilingi fasilitas kompleks baru kantor pemerintahan di Muzdalifah. Tahap pertama dari proyek ini dilaksanakan di atas lahan seluas lebih dari dua juta meter persegi .
Beberapa pejabat menyertai Gubernur selama kegiatan inspeksi.
Menteri Haji Bandar Hajjar mengatakan, Mina dapat menampung tambahan 250.000 jamaah dengan selesainya tahap pemindahan kantor pemerintah, dari Mina ke Muzdalifah tahun depan.
Dalam interaksi dengan orang-orang media, pemandu dan tokoh di Klub Budaya dan Sastra, Makkah, Hajjar, pada Minggu malam, mengatakan, Raja Abdullah telah menyetujui pendirian kota jamaah di Madinah. Kota ini akan memiliki semua fasilitas untuk menampung para jamaah, mulai dari kedatangan sampai keberangkatan mereka dari Madinah, selain fasilitas pelayanan di pemerintahan.
Departemen Keuangan, yang diwakili Dana Asuransi Sosial, saat ini sedang melaksanakan proyek tersebut, katanya, seraya menambahkan bahwa desain untuk kota jamaah, sebagaimana di Makkah, telah disiapkan.
Dalam perkembangan lain, Sahl Al-Sabban, wakil di Kementerian Haji, mengumumkan rencana untuk mendirikan tenda tahan api di Arafah.
“Pada tahap pertama proyek, jamaah yang menggunakan fasilitas kereta akan menggunakan tenda ini pada musim haji berikutnya. Kami akan mengadakan serangkaian pertemuan guna mencapai kesimpulan terhadap pendirian tenda di Arafah dengan model beratap tinggi seperti atap Terminal Haji Jeddah,” tambahnya.
Sebelumnya pada bulan April tahun ini, Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komite Haji Agung Pangeran Muhammad Bin Naif diperintahkan melakukan penelitian tentang pengaturan 60.000 tenda tahan api permanen di Arafah.*