Setidaknya dua hari ini, para mujahiddin telah berdatangan dari negara-negara Arab menuju Iraq. Mereka dikabarkan untuk membantu Iraq menghadapi agresor AS dan sekutunya. Selain itu, ribuan pengungsi asal Iraq yang berada di Yordania memilih pulang untuk berjihad. Jurubicara militer Irak Brigadir Jenderal Hazem Al Rawi mengemukakan hal itu dalam konferensi pers Minggu (30/3) kamarin. Menurut Al Rawi, jumlah mujahiddin yang datang ke Irak dikabarkan hampir mencapai 4000 orang. Mereka datang dari semua negara Arab beberapa hari setelah AS dan Inggeris melakukan agresinya. “Semua negara Arab, tidak ada kecuali,” ujarnya tegas. Gelombang simpati masyarakat dunia kepada Iraq atas agersi AS dan sekutunya, setidaknya telah melahirkan sentimen agama. Seorang supir taxi bernama Ali rela menjadi martir dan syuhada. Ali yang juga dikenal sebagai anggota tentara Iraq cara meledakkan dirinya dan menimbulkan kematian 4 orang serdadu AS. Minggu (30/4) kemarin, seorang supir truk menabrakkan kenderaannya ke sekumpulan tentara AS yang berdiri di depan sebuah toko di pangkalan militer AS di Kuwait. Sekitar 15 tentara AS luka-luka karena gilasan truk tersebut. Menpen Muhammed Saeed Al Sahhaf, dalam konferensi pers terpisah memuji warga dan tentara Irak yang suhada dalam jihadnya. Menurutnya, akan banyak lagi aksi-aksi berani yang bakal muncul, kata Brigjen Al Rawi. “Kami akan mencoba segala cara untuk menghabisi para musuh yang coba menjajah tanah kami. Kami juga meminta seluruh rakyat Irak dan bangsa Arab memaksa para musuh kembali ke rumah mereka,” kata Wakil Presiden (Wapres) Irak Taha Yasin Ramadan, Sabtu (29/3) malam kemarin. Ia juga menegaskan, jika sudah dihadapkan pada masalah pembelaan diri, tidak ada hal yang harus dianggap legal atau tidak legal. “Saya yakin, saatnya akan datang. Bahwa sekali serangan bunuh diri akan menewaskan 5.000 musuh,” ujarnya. Presiden Irak Saddam Hussein sendiri telah menganugerahkan almarhum Ali dua medali, dengan lambang menggambarkan Umm al-Maarik atau Induk Segala Pertempuran. Saddam juga menaikkan pangkat Ali menjadi kolonel dan memberi bantuan finansial dalam jumlah sangat besar. Para ulama-ulama Iraq setempat dikabarkan terus mengobarkan semangat rakyat Iraq dengan memberikan fatwa jihad melawan tentara agresor melalui beberapa masjid. Jika semangat jihad rakyat dan bangsa Arab ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin AS dan sekutunya akan kewalahan. (Kp, AFP, Wpd/Cha)