Hidayatullah.com—Lebih dari satu juta warga Amerika Serikat akan kehilangan tunjangan pengangguran setelah program bantuan pemerintah federal itu berakhir pada hari Sabtu (28/12/2013), lansir BBC.
Para wakil rakyat gagal mencapai kata sepakat mengenai perpanjangan skema tunjangan itu sebelum Kongres memasuki masa reses musim dingin.
Program tunjangan pengangguran tersebut mulai diadakan pada awal krisis tahun 2008 oleh presiden George W Bush.
Di bawah program tersebut, para pengangguran menerima tunjangan rata-rata US$1.166 untuk masa 73 pekan.
Gedung Putih mengatakan, tunjangan itu menyelamatkan jutaan keluarga dari jurang kemiskinan. Namun wakil-wakil rakyat dari Partai Republik berpendapat skema tahunan sebesar US$25 milyar itu terlalu mahal.
Pejabat Gedung Putih memperkirakan 1,3 juta orang akan terdampak penghentian tunjangan pengangguran itu.
Jutaan orang lainnya juga akan mengalami hal serupa tahun depan mengingat tunjangan pengangguran di banyak negara bagian akan berakhir setelah berlaku selama 6 bulan.
Menurut laporan departemen tenaga kerja, pada bulan Nopember 2013 angka pengangguran di Amerika Serikat mencapai 7%. Namun, pengangguran jangka panjang tetap tinggi dan menjadi beban ekonomi, di mana sekitar 4,1 juta orang Amerika saat ini tidak memiliki pekerjaan sejak enam bulan terakhir atau lebih.*