Ketua pemeriksa senjata PBB, Hans Blix menuduh serangan AS dan sekutunya ke Iraq telah dirancang oleh AS sebelumnya. Dalam satu kesempatan di London, Blix mengecam AS dan Inggris yang menurutnya telah `merekayasa’ bukti mengenai program senjata pemusnah massal yang dijadikan tindakan menghalalkan agresi ke Iraq. Terdapat bukti menunjukkan bahwa serangan ke atas Iraq ini telah direncanakan lebih dulu. Walau ia telah menujukkan keraguan terhadap pemeriksaan senjata tersebut, katanya seperti dikutip harian Sepanyol, El Pais. Blix juga mengatakan, Iraq akhirnya harus membayar harga yang tinggi terutama dalam bentuk nyawa manusia. Diplomat Swedia yang berumur 74 tahun itu yakin bahwa dirinya telah diperdaya oleh Presiden AS, George W. Bush. Dalam kesepatakan di Gedung Putih bulan Oktober lalu, Bush mendukung penugasan pasukan pemeriksa senjata PBB yang diharapkan menjadi pemantau, tim pengawas, dan Pemeriksaan PBB (UNMOVIC). Blix juga meyakini, bahwa terdapat beberapa tokoh pemerintahan Bush yang bertanggungjawab yang telah sejak awal telah merancang untuk menukar rejim di Iraq. Menurutnya, awal Maret lalu, sebelum terjadinya agresi, beberapa pemimpin di Washington dan Inggris sangat tidak sabar untuk menggerakkan usaha mereka. Mereka, kata Blix, berusaha mencari senjata pemusnah massal yang hingga kini belum pernah ditemukan itu.