Percikan darah ditemukan di dekat pos mereka yang berada di sekitar kota Balad, namun kedua tentara tersebut serta peralatan perlengkapan dan kendaraan milik mereka tidak ditemukan, kata pejabat pertahanan AS yang menolak disebutkan namanya. Sedikitnya satu orang yang diduga mengetahui sesuatu akan apa yang terjadi telah ditahan, kata pejabat tersebut.
“Tampaknya baik kendaraannya maupun tentara yang mengemudikannya telah diculik dan dirampas,” kata pejabat itu.”Pencarian terus dilakukan,” katanya. “Kami sangat prihatin. Mereka juga merampas kendaraan, radio (komunikasi) dan senjata,” kata pejabat itu. Sejumlah helikopter tempur Apache AH 64 dikerahkan untuk mencari kedua tentara yang dinyatakan hilang pada hari Rabu, kata pejabat tersebut. Balad, kota di pinggir sungai Tigris sekitar 80 kilometer di sebelah utara Baghdad, wilayah yang menjadi ajang operasi militer AS dalam beberapa minggu belakangan ini untuk memburu sejumlah kelompok bersenjata yang masih setia kepada rejim Baath pimpinan Saddam Hussein.
Namun, seorang pejabat pertahanan AS lainnya, mengatakan peristiwa tersebut terjadi di suatu lokasi yang tidak disebutkan, sekitar 40 kilometer di utara Baghdad. Ia mengatakan, kedua tentara yang hilang itu merupakan bagian dari kelompok pasukan yang terdiri atas enam tentara yang sedang bertugas untuk memantau suatu daerah di sekitar tempat terjadinya ledakan.
Pasukan tersebut dibagi dua, masing-masing mengendarai kendaraan sejenis jip untuk menghadang lalulintas kendaraan yang akan memasuki wilayah itu. Namun karena terjadi badai pasir, para tentara itu tidak mampu melihat satu sama lainnya, kata pejabat itu.
Sementara itu,seorang prajurit pasukan khusus AS tewas dan delapan lain cedera, Kamis “akibat tembakan musuh” di Baghdad baratdaya, demikian diumumkan Komando Pusat AS (CentCom). Komando itu tidak memberikan rincian lebih lanjut dan hanya mengatakan, nama-nama korban tidak akan diumumkan sampai keluarga mereka diberi tahu.
Dengan kematian terakhir itu, jumlah prajurit AS yang tewas mencapai 56 sejak Presiden George W. Bush mengumumkan perang di Irak berakhir pada 1 Mei lalu, menurut hitungan AFP berdasarkan pernyataan-pernyataan militer AS. (rep/afp)