Hidayatullah.com– Campbell merypakan tokoh kunci dalam krisis besar mengenai kebijakan pemerintah Inggris terhadap Iraq. Pengunduran dirinya yang banyak dimuat media disampaikan Jumat (29/8) kemarin.
Campbell –yang telah menjadi fokus perhatian media sehubungan dengan dugaan bahwa kantor PM Tony Blair telah memanipulasi data intelijen tentang persenjataan Iraq guna membenarkan aksi militer ke negara itu– mengatakan dia mengundurkan diri sebagai kepala bagian informasi PM.
Campbell dengan keras membantah dugaan bahwa dia telah ‘mengarang’ tentang laporan senjata pemusnah massal Iraq dan para kepala intelijen mendukung versinya tentang persenjataan itu.
Namun keputusannya untuk mengundurkan diri kelihatannya sebagai suatu pengakuan bahwa seseorang di dalam pemerintahan harus menerima tuduhan bersalah terhadap isu yang telah memicu krisis besar dalam enam tahun kekuasaan Blair.
Cekcok mengenai Iraq itu dan kematian pakar penting pemerintah dalam bidan senjata telah merusak kepercayaan masyarakat pada Blair dan pemerintahnya. Dalam wawancara setelah pengumuman pengunduran dirinya, Campbell mengatakan keputusan itu tidak ada hubungannya dengan krisis tersebut. (ap)