Hidayatullah.com–Gedung Putih semakin kebakaran jenggot akibat serangan terhadap tentara dan rakyatnya di negeri yang telah dihancurkannya beberapa tahun lalu itu.
Serangan yang paling mengerikan itu terjadi ketika keempat warga AS ditembak dan dibakar di dalam mobil mereka di Falujah. Sambil meluapkan kebenciannya pada AS, massa bersorak-sorai memutilasi jenazah-jenazah itu dan menggantungnya pada sebuah jembatan.
“Sekitar jam 10.30 pagi (waktu setempat) sebuah konvoi AS melalui jalan utama di pintu masuk timur Fallujah, saat ledakan itu terjadi. Beberapa orang cedera dan kendaraan infantri jenis Humvee terbakar,? kata saksi, Ahmad Jassem, 40.
Sementara itu di Kirkuk, tiga tentera AS cedera selepas pangkalan mereka di lapangan terbang Kirkuk diserang roket, kata seorang pegawai AS semalam.
Mayor Hols Houser dari Devisi 2 Udara, berkata tiga tentera cedera dalam serangan roket jenis Katyusha pada jam 1 pagi (waktu tempatan). Seorang daripada mereka cedera di kepala, dua lagi di kaki tapi tidak parah.
Ketua polis Kirkuk, Turhan Yussef berkata, lima roket dilancar ke pangakalan itu dalam tiga peringkat mulai jam 9.30 .
Kamis, pejuang-pejuang Iraq kembali menyerang konvoi militer AS di dekat Falujah dan membakar salah satu Humvee, kendaraan tempur AS. Tidak jelas apakah ada korban atau tidak. Saksi mata menyebutkan, serdadu AS itu bergabung dalam Humvee lain dan pergi dari sana. Humvee yang ditinggalkan itu kemudian dijarah dan dibakar. Beberapa orang bersorak-sorai dan berdansa di sekeliling Humvee yang dibakar tersebut.
Di Basra, tiga serdadu Inggris luka-luka karena ledakan bom. Sejak invasi AS ke Iraq yang berakhir 2002 lalu sudah sekitar 600 pasukan AS meninggal dunia. (afp)