Hidayatullah.com–Iran memberikan peringatan keras kepada Israel bahwa jika negara itu benar-benar berniat melakukan serangan militer maka Iran akan memberikan balasan yang sangat menyakitkan. Perang pendapat antar kedua negara ini terkait dengan sengketa nuklir Iran yang juga tak kunjung selesai.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/6), hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Mostafa Mohammad Najjar. Jumat pekan lalu, Menteri Transportasi Israel, Shaul Mofaz, akan melakukan serangan karena terlihat bahwa PBB gagal memberikan sanksi kepada Iran terkait dengan pengayaan nuklirnya.
Ketika dimintai komentarnya mengenai hal tersebut, Najjar memberikan komentar soal itu.
"Angkatan darat kami bisa membaca segala kemungkinan dan siapa pun yang mau melakukan tindakan bodoh itu (menyerang Iran) akan mendapatkan rasa sakit yang luar biasa," katanya, lagi.
Komentar Mofas itu memberikan harga minyak naik hingga 9 persen ke harga 149 dolar AS per barel, Jumat, pekan lalu.
Sejumlah komentator politik Israel menyayangkan komentar yang dikeluarkan Mofaza karena bagi mereka itu adalah bagian dari ambisi politiknya. Najjar mengatakan setiap pejabat Israel hanya melakukan sejumlah klaim bodoh.
Iran yang menentang segala bentuk tekanan Barat untuk menghentikan pengayaan nuklirnya meminta kepada Dewan Keamanan (DK) untuk melakukan tindakan terkait dengan komentar Mofaz. AS menyalahkan Iran telah membangun secara sembunyi-sembunyi reaktor nuklir untuk mengembangkan bom nuklir.
Namun, Teheran memberikan balasan bahwa pengayaaan itu dilakukan untuk menghadapi meningkatkanya harga minyak, akhir-akhir ini. Washington menyatakan bahwa dibutuhkan sebuah penyelesaian dengan menggunakan jalan diplomasi tetapi tetap menegaskan tak akan ada aksi militer yang ditujukan untuk Iran jika proses negoisasi tersebut gagal. [tti/cha/hidayatullah.com]