Hidayatullah.com–Organisasi penyelenggara Freedom Flotilla dari Swedia, Ship to Gaza, menuding Israel telah melakukan pembajakan dengan menggunakan kekuatan militer berlebihan terhadap sebuah operasi kemanusiaan damai.
Mattias Gardell mengatakan, Israel telah melakukan “pembunuhan berencana” dan bersalah atas pembajakan.
Gardell adalah seorang profesor bidang sejarah agama di Universitas Uppsala dan salah seorang penggagas misi kemanusiaan tersebut. Ia kembali ke Swedia pada hari Kamis (3/6/2010) siang bersama dengan enam aktivis lain yang ikut ditahan, setelah tentara Israel menyerang dan menguasai kapal mereka.
Para aktivis disambut gerombolan jurnalis, pendukung dan simpatisan di Bandara Arlanda, Stockholm. Kerumunan orang itu menyambut mereka dengan bunga sambil meneriakkan yel-yel, “Hidup abadi Palestina” dan slogan-slogan anti-Israel.
Dilatarbelakangi bendera Palestina, Gardell mengulangi pernyataannya tentang apa yang disebutnya sebagai pembunuhan atas penduduk sipil humanis. Dia menggambarkan tindakan Israel tersebut sebagai “sebuah pertumpahan darah yang tidak dapat dimaklumi,” seraya menambahkan bahwa negara Zionis itu tahu jika muatan yang dibawa kapal mereka sama sekali tidak membahayakan.
Ia juga menceritakan bahwa para aktivis mencari apa saja yang bisa dipakai untuk melumpuhkan serangan tentara Israel. “Tidak ada senjata di atas kapal.”
Gardell mengakui ia tidak melihat secara langsung semua kejadian saat itu. “Setiap orang memiliki gambaran parsial. Suasananya ketika itu gelap dan kacau,” ujarnya. Meskipun demikian, ia dapat memahami kejadian seluruhnya melalui perbincangan dengan aktivis lain yang sama-sama dipenjara oleh Israel.
Ketika ditanya wartawan, apakah menurutnya armada kemanusiaan itu akan lebih mendekatkan pada terwujudnya negara Palestina? Ia menjawab, “Saya berharap kesembilan orang yang meninggal tidak mati sia-sia. Saya berharap paling tidak peristiwa ini bisa membuka blokade atas Gaza, sehingga orang-orang Palestina bisa mendapatkan hak asasi manusia yang sama seperti orang-orang lainnya.” [di/loc/hidayatullah.com]