Hidayatullah.com–Sebuah satuan militer rahasia Amerika Serikat tengah mempersiapkan situs Wikileaks sebagai publikasi dan membeberkan kepada beberapa media internasional bahwa jumlah kematian warga sipil di Iraq jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan selama ini. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (23/10).
Berdasarkan dokumen yang telah ditinjau oleh Al-Jazeera selama beberapa bulan, mengungkapkan bahwa terdapat 285.000 korban sejak invasi Amerika Serikat pada tahun 2003. Dari jumlah korban tersebut, sedikitnya 109.000 orang yang tewas. 63% dari jumlah korban adalah penduduk sipil, dan sebanyak 15.000 orang lainnya korban yang tidak dikenal.
Yang paling parah terjadi pada bulan Desember 2006. Dokumen tersebut mencatat bahwa jumlah korban yang berjatuhan ketika itu mencapai 5.183 orang, dan 4.000 di antaranya adalah penduduk sipil.
Adapun yang paling bertanggungjawab atas banyaknya jumlah korban dari penduduk sipil tersebut adalah Angkata Udara Amerika Serikat. [sdz/jzr/hidayatullah.com]