Hidayatullah.com–Sejumlah rumah sakit, pusat kesehatan dan klinik siap melayani jamaah haji dengan kapasitas mencapai lebih dari 3.000 tempat tidur, Direktur Urusan Kesehatan Makkah Dr. Khaled bin ubaid Zafar menjelaskan.
“Tahun ini rencana kesehatan haji meliputi pencegahan, pengobatan dan layanan darurat, untuk melayani tamu Allah yang datang lewat udara, darat maupun laut. Pemeriksaan dan tes kesehatan akan dilakukan terhadap jamaah di pintu-pintu masuk tersebut. Vaksinasi akan diberikan kepada mereka yang belum mendapatkannya. Jamaah yang sakit akan mendapatkan perawatan dan obat yang dibutuhkan, sementara kasus kritis dan darurat akan dirujuk ke rumah sakit,” papar Zafar kepada Arab News Senin (25/10).
Zafar mengatakan, Kementerian Kesehatan telah menyarankan agar kedutaan-kedutaan Saudi di luar negeri tidak memberikan visa haji kepada jamaah, kecuali mereka memenuhi syarat kesehatan.
“Jamaah yang belum mendapat sertifikat vaksin, akan divaksin di pintu masuk,” tambahnya.
Dia juga mengatakan, laporan WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat akan ditindaklanjuti. Musim haji tahunan ini memberikan kesempatan langka bagi para petugas kesehatan untuk mengamati dan mengkaji dampak dari berkumpulnya banyak orang dari seluruh dunia dalam pertemuan masal.
Kementerian Kesehatan sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna menanggulangi penyebaran penyakit menular.
Di samping rumah sakit umum, di Makkah disediakan 31 pusat kesehatan yang siap melayani jamaah. Akan ada 5 pusat kesehatan di dalam Masjidil Haram dan lima lainnya di plasa yang mengelilinginya. Sementara di parkiran sepanjang jalan ekspress Makkah-Jeddah juga terdapat lima pusat kesehatan.[di/an/hidayatullah.com]