Hidayatullah.com–Para ahli perekonomian di bidang Haji dan Umroh memperhitungkan bahwa pendapatan haji tahun ini sebesar 35 miliar riyal (9,33 miliar dolar), meningkat 4 miliar riyal (1,1 miliar dolar) dari tahun sebelumnya. Demikian dilansir Al-Jazeera.net. (21/11).
Dalam penjelasan di media pada hari Ahad (21/11), para ahli ekonomi tersebut mengatakan bahwa keuntungan-keuntungan itu ada di sektor perumahan, transportasi dan perbankan.
Sedangkan hasil penjualan produksi seperti cendramata, tasbih, sajadah shalat dan lain sebagainya, diperkirakan mencapai 1,5 miliar riyal (400 juta dolar).
Ketua Komite Pariwisata dan Hotel di Mekkah, Khalid Bahadur juga berharap pendapatan musim haji tahun ini menjadi 35 miliar riyal.
Bahadur menjelaskan bahwa sektor perhotelan tahun ini telah menyerap sejumlah besar tamu. Namun ia tetap berharap agar fasilitas hotel dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.
Ia juga menjelaskan bahwa profesi yang berkenaan dengan layanan jasa yang diberikan pada jamaah haji, menjadi pendapatan haji terbesar di Mekkah.
Adapun layanan jasa yang biasanya dimanfaatkan oleh jamaah haji seperti tempat tinggal, kebutuhan pokok, makanan, minuman, layanan kesehatan, dan transportasi.
Bahadur menilai bahwa layanan jasa dengan pembayaran, menghasilkan keuntungan pendapatan yang besar bagi yang menjalankannya. Ia memperkirakan pendapatan dalam sektor usaha ini mencapai lebih dari 22 miliar riyal (5,9 miliar dolar). [sdz/jzr/hidayatullah.com]