Hidayatullah.com–Gerakan perubahan Mesir yang menamakan dirinya sebagai “Kifayah”, mengimbau untuk memboikot pemilu legislatif Mesir yang akan dilaksanakan pada bulan ini. Pemboikotan pemilu ini digambarkan sebagai pembangkangan terhadap politik. Demikian dilansir Al-Jazeera.net, Selasa (23/11).
Kelompok itu mengatakan bahwa dalam pemilu nanti akan terjadi penipuan, dan bagi yang berpartisipasi dalam pemilu berarti membiarkan penipuan itu.
Di samping itu, Sekjen Partai Nasional Safwat as-Syarif mengatakan bahwa partainya telah menyebarkan imbauan ke provinsi-provinsi agar tidak mudah terprovikasi oleh pendukung calon independen dari organisasi yang ilegal. Syarif juga mengatakan bahwa organisasi-organisasi ini hanya bertujuan untuk membuat kekacauan saja.
Partai Nasional yang tengah berkuasa di Mesir, juga menolak kehadiran pengamat internasional dalam proses pemilu yang akan dilaksanakan minggu depan. Partai Nasional menganggap hal itu sebagai bentuk pemaksaan pengawasan internasional terhadap Mesir.
Syarif mengatakan bahwa Mesir memiliki sistem pemilihan konstitusional yang mengatur proses pemilu, serta memberikan kebebasan dan kapasitas dalam menejeman yang tidak memihak.
Ia juga menegaskan bahwa Mesir adalah negara yang tidak berada di bawah tekanan. Mesir memiliki kepercayaan diri dalam menjalankan pemilu, dan juga memiliki masyarakat sipil yang selalu taat, serta memiliki peradilan dalam pemilu.
Sementara itu, Amerika Serikat telah berulang kali meminta Mesir agar mengizinkan pengamat internasional bekerja selama pemilu, di samping juga pengamat lokal dan media. [sdz/jzr/hidayatullah.com]