Hidayatullah.com—Pabrikan mobil asal Jerman, Porsche, mengatakan akan berhenti memproduksi kendaraan bermesin diesel dan memilih berkonsentrasi pada mobil yang menggunakan bensin, listrik dan hybrid.
Keputusan itu menyusul skandal tahun 2015 yang melibatkan perusahaan induknya, Volkswagen (VW), yang mengaku melakukan kecurangan dalam uji emisi mesin-mesin dieselnya.
Pimpinan eksekutif Porsche mengaku tidak “mengutuk mesin diesel.”
“Itu merupakan dan akan tetap menjadi teknologi propulsi yang penting,” ujar Oliver Blume seperti dikutip BBC Ahad (23/9/2018).
“Namun, kami sebagai pembuat mobil sport, yang mana diesel selalu memainkan peran nomor dua, sudah mencapai pada kesimpulan bahwa kami ingin masa depan kami bebas dari diesel,” imbuhnya.
“Mesin-mesin berbahan bakar bensin lebih cocok untuk sporty driving,” katanya lagi.
Meskipun demikian, Blume menegaskan bahwa para pemilik kendaraan diesel akan tetap dilayani oleh pihaknya.
Porsche tidak membuat sendiri mesin-mesin diesel yang dipergunakan mobilnya, melainkan lebih memilih menggunakan mesin diesel buatan Audi.
“Namun demikian, citra Porsche sudah tercoreng,” imbuh Blume. “Krisis diesel menimbulkan banyak masalah bagi kami.”
Awal tahun ini pihak kejaksaan Jerman memberikan sanksi denda kepada Volkswagen sebesar 1 miliar euro, setelah diketahui bahwa perusahaan itu menjual lebih dari 10 juta kendaraan yang dilengkapi dengan perangkat lunak yang dapat mengakali hasil uji emisi, antara tahun 2007 dan 2015.
Volkswagen menyisihkan dana $30 miliar untuk membayar denda, kompensasi dan membeli kembali “mobil-mobil curang” itu di Amerika Serikat.
Porsche diketahui saat ini sedang mengembangkan mobil sport mewah yang sepenuhnya digerakkan oleh tenaga listrik. Nilai investasinya dikabarkan mencapai miliaran euro.
Mobil pertama yang pernah dirancang oleh pendiri Porsche, pada tahun 1898, merupakan mobil listrik. Kendaraan itu ditemukan kembali di sebuah garasi beberapa tahun silam.
Porsche menjual mobil bermesin listrik pertama kali sekitar 10 tahun lalu.*