Hidayatullah.com–Kabar Presiden Hosni Mubarak akan mundur pada hari Kamis malam (10/2) waku setempat terus menguat dan menurut Ikhwanul Muslimun–atau kerap disebut Ikhwan–terjadi kudeta militer.
Sebagaimana telah dikabarkan, militer Mesir mengumumkan bahwa Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata Mesir telah mengadakan pertemuan yang dipimpin menteri pertahanan tanpa kehadiran Presiden Hosni Mubarak. Kemudian seorang komandan militer senior mengatakan kepada para demonstran bahwa tuntutan mereka akan dipenuhi.
“Itu kelihatan seperti kudeta militer,” kata Essam al-Erian dari Ikhwan sebagaimana dilansir Reuters. “Saya merasa khawatir dan waswas. masalahnya bukan pada presiden, melainkan pada rezimnya.”
Dalam sebuah tayangan televisi pemerintah, Mubarak terlihat duduk diam di mejanya, dalam sebuah pertemuan dengan Wakil Presiden Omar Suleiman. Stasiun televisi mengatakan pertemuan tersebut dilakukan pada hari Kamis (10/2).
Michal Hanna, seorang pengamat dari Century Foundation, dalam akun Twitternya yang dikutip Reuters menyatakan, “Akankah rakyat puas dibawah kekuasaan militer?”
Sementara itu seorang demonstran berkata, “Pernyataan militer plin-plan. Tapi kami yakin harinya telah tiba. Mubarak akan turun dan rakyat menang,” ujar Muhammad Anees.
“Tentara khawatir besok Jumat rakyat akan mengambil alih gedung-gedung pemerintah dan militer tidak akan bisa balik membalasnya,” kata Anees. “Mliter sekarang mendesak Mubarak untuk mengatasi keadaan itu.”*