Hidayatullah.com–Amerika Serikat mendirikan serangkaian pangkalan rahasia untuk pesawat-pesawat tanpa awaknya di daerah Tanduk Afrika dan Semenanjung Arab.
Sebagaimana dilansir Washington Post Rabu (21/9) yang mengutip pernyataan pejabat Amerika serikat, pangakalan tersebut menjadi tempat bagi pesawat tanpa awak (drone) yang akan digunakan untuk menyerang kelompok Al Qaidah beserta jaringannya. Terutama yang berada di wilayah sekitar Somalia dan Yaman.
Sebuah pangkalan baru di Ethiopia akhirnya berhasil didirikan, setelah terhambat selama empat tahun, karena tidak semua pihak di Ethiopia menyambut keberadaan pangkalan itu.
Jurubicara Kedutaan Ethiopia di Washington tidak dapat dihubungi Selasa malam saat akan dimintai keterangan terkait hal itu.
Pangkalan pesawat tanpa awak AS lainnya sedang dibangun di wilayah Seychelles.
Sejumlah armada kecil pesawat tanpa awak yang disebut “pemburu-pembunuh” telah ditempatkan di negara kepulauan yang terletak di kawasan Samudera Hindia itu. Bulan ini mereka telah merampungkan operasi, yang menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan patroli secara efektif dengan target wilayah Somalia.
Akhir Juni lalu, Washington Post melaporkan bahwa dua orang pemimpin kelompok Al Shahab di Somalia berhasil dibunuh dalam sebuah serangan, yang diyakini sebagai operasi pertama pesawat tanpa awak AS di wilayah itu.
Amerika Serikat juga menerbangkan pesawat-pesawat tanpa awaknya ke willayah Somalia dan Yaman lewat pangkalan mereka yang ada di Djibouti.
Sebuah pangkalan di suatu tempat di Semenanjung Arab juga sedang dalam tahap pembangunan.
Di kawasan Asia Selatan, selama beberapa tahun Amerika Serikat menerbangkan pesawat tanpa awaknya dari pangkalan di Pakistan untuk menggempur pertahanan kelompok-kelompok perlawanan di Afghanistan dan Pakistan, yang justru banyak merenggut nyawa warga sipil. Akibat ketegangan antara AS dan Pakistan terkait pembunuhan Usamah bin Ladin, Amerika kemudian memindahkan pesawat-pesawat itu ke pangkalannya di Afghanistan.*