Hidayatullah.com–Presiden Suriah Bashar Assad memutuskan untuk melepaskan semua tahanan yang telah ditangkap dalam aksi demonstrasi yang menuntut kebebasan Suriah. Namun ada pengecualian bagi orang-orang yang memang dinilai telah melakukan kejahatan.
Ini merupakan langkah terbaru Assad untuk meredam ketegangan yang terjadi di Suriah, setelah pecahnya aksi demonstrasi yang menuntut kebebasan dan reformasi. Selama demonstrasi berlansung, sudah mengakibatkan banyak korban tewas dan ratusan orang ditangkap.
Sementara itu, koresponden Al-Jazeera di Damaskus juga melaporkan bahwa Presiden Suriah telah mengeluarkan dekrit pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Adel Safar. Posisi Menteri Luar Negeri tetap dipegang oleh Walid al-Muallim, sedangkan Menteri Dalam Negeri diduduki oleh Ibrahim as-Sya’ar.
Menurut kantor berita resmi Suriah, langkah Assad tersebut diambil setelah bertambahnya aksi protes di kota Dara, bagian selatan Suriah, dan menyebar ke kota-kota lainnya.
Adel Safar yang memimpin pemerintahan sekarang sebelumnya adalah Menteri Pertanian di masa pemerintahan Naji al-Atari yang mengundurkan diri pada tanggal 29 Maret lalu.
Selama Partai Baath berkuasa di Suriah dalam 48 tahun ini, kekuasaan pemerintah terbatas pada peran eksekutif dan yudikatif. Sementara kekuasaan lainnya terkonstentrasi pada keluarga Assad.
Menurut kantor berita Reuters, langkah yang diambil Assad itu tampaknya memuaskan bagi para demonstran.*