Hidayatullah.com–Jette Sandahl, Direktur museum kebudayaan dunia, yang dibuka di Gothenburg pada bulan lalu, mengatakan bahwa lukisan karya seorang seniman Arab yang tinggal di Prancis itu telah diganti dengan lukisan yang lebih sopan, guna menghindari perhatian publik sehingga akan merubah pesan utama pameran tentang AIDS dan globalisasi itu.
“Pameran tersebut adalah pameran yang baik mengenai HIV-AIDS tapi forum ini tak cukup membantu terselenggaranya sebuah diskusi yang sehat dalam hubungan antara kebebasan aspirasi seni dan kebebasan beragama, “ katanya.
Sandahl mengatakan, sebelumnya museum tersebut menerima ratusan komplain terhadap karya pelukis wanita asal Arab, Louzla Darabi baik melalui e-mail dan surat kaleng. Lukisan karya seniman itu, adalah kombinasi antara hasil imajinasi dan teks al-Qur’an..
Dalam sebuah wawancaranya dengan TV Gothenburg, Channel 4, sang pelukis, Lozla Darabi, beralasan bahwa hasil karyanya sama sekali tidak ditujukan untuk menyerang siapapun tetapi untuk menekankan hubungan antara cinta dan tuhan yang disimbolisasikan dengan teks al- Qur’an. Swedia memiliki sekitar 400.000 warga Muslim. Sebuah populasi yang tidak sedikit. Bagaimanapun, karya seperti itu bukanlah sesuatu yang lucu. (reuters/zal/cha)