Hidayatullah.com–Presiden AS Barack Obama mengumumkan pada pertemuan tahunan G8 jika AS dan Prancis bertekad untuk melihat intervensi militer di Libya berakhir.
“Kami bekerjasama dalam mencari penyelesaian untuk mengakhiri tugas ini,” Obama mengatakan pada hari Jumat di salah satu resort Prancis di Deauville.
Ia memberikan keterangan itu setelah berbicara dengan rekannya Presiden Prancis Nicolas Sarkozy di Deauville, di mana para pemimpin Negara berkembang “Kelompok Delapan” sedang mengadakan pertemuan.
Sementara itu, Rusia menyetujui untuk bertindak sebagai mediator dan menolong memberikan jalan keluar bagi krisis di Libya.
Sebagaimana diketahui, Amerika dan NATO menyerang Libya sejak Maret. Di bawah mandat PBB, pihak sekutu seharusnya melindungi penduduk yang terperangkap dalam pertempuran antara lawan Muammar Qadhafi dan loyalisnya.
Namun, banyak penduduk dan bahkan pasukan anti Qadhafi yang terbunuh sejak perang yang dipimpin Barat ini di mulai bulan Maret.
Muncul kritik yang mengutuk apa yang mereka sebut kemunafikan Barat dalam serangan ke Libya.
Para ahli mengatakan motif utama di balik serangan ke Libya adalah cadangan minyak yang luas di Negara Afrika Utara. Ini merupakan intervensi militer Barat terbesar di dunia Arab sejak invasi tahun 2003 di Iraq.*