Hidayatullah.com—Tindakan peretas yang membajak dan mengusili akun utama Twitter milik kantor berita Associated Press hari Selasa (23/4/2013) telah menguncang pasar saham Amerika Serikat.
Pada pukul 1 siang lewat sedikit waktu bagian timur wilayah AS hari Selasa kemarin, di akun Twitter Associated Press @AP muncul berita singkat yang berbunyi, “Dua ledakan [terjadi] di Gedung Putih dan Barack Obama terluka.”
Para jurnalis yang berada di Gedung Putih saat kabar itu muncul langsung membantahnya. Mereka mengatakan tidak merasakan guncangan akibat ledakan di kediaman resmi presiden AS yang beralamat di 1600 Pennsylvania Avenue itu.
Dalam akun Twitter lainnya, AP mengumumkan bahwa kabar itu tidak benar dan para peretaslah yang telah menuliskan kabar bohong tersebut.
“Akun Twitter @AP sudah dibekukan setelah diretas. Kicauan tentang serangan atas Gedung Putih itu tidak benar,” kata kantor berita internasional itu.
“Presiden baik-baik saja,” kata jurubicara Gedung Putih Jay Carney tidak lama setelah isu itu merebak. “Saya tadi baru saja bersamanya,” imbuhnya dikutip Russia Today.
Sesaat setelah muncul kicauan palsu di akun Twitter @AP itu, transaksi di pasar saham Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 langsung terjun bebas. Indeks saham di Dow Jones turun 145 poin dalam seketika. Reuters melaporkan S&P 500 mengalami kerugian sekitar $136,5 milyar.
Begitu diketahui bahwa kabar itu bohong, aktivitas di pasar saham dunia tersebut berangsur pulih kembali.
Akun @AP yang dibajak peretas itu memiliki pengikut hampir 2 juta pengguna Twitter lainnya.*