Hidayatullah.com—Pada 23 Juni 2018 satu tim sepakbola remaja bersama seorang pelatih mereka mengunjungi gua di kawasan wisata Chiang Rai. Maksud hati merayakan ulang tahun, tapi apa daya mereka justru terjebak dalam gua yang terkepung banjir. Sampai saat ini mereka belum dapat dikeluarkan, karena medan yang sulit. Seperti apa kesulitan yang dihadapi anak-anak dan tim penyelamat mereka?
Setelah ditemukan tim penyelam Inggris hari Selasa (3/7/2018), 12 anak dan pelatih mereka tidak lagi sendirian, dua anggota pasukan khusus Angkatan Laut Thailand ditugaskan untuk mendampingi mereka.
Malangnya, anak-anak berusia 11 dan 16 tahun itu tidak dapat langsung dikeluarkan dari tempat itu.
Sebuah sumber dari tim penyelam Navy SEAL Thailand mengatakan kepada BBC Rabu (5/7/2018) bahwa mengeluarkan anak-anak itu –yang sebagian besar tidak dapat berenang– melewati bagian gua yang tergenang air banjir sangat berisiko.
Menurut sumber itu, perjalanan ke posisi mereka ditemukan berada jauh di dalam gua. Perjalanan itu amat melelahkan bahkan bagi penyelam berpengalaman.
Sebagian rute yang dilewati air memenuhi ruang gua sepanjang 30 meter. Di beberapa titik terdapat celah sempit dan dipenuhi air, bahkan celahnya ada yang terlalu sempit untuk dapat menyelam dengan menggunakan tabung oksigen dan tidak ada jarak pandang sama sekali karena airnya keruh. Kondisi seperti itu pasti akan membuat anak-anak panik.
Di dalam gua jalan yang tidak tergenang air juga banyak yang curam, terlalu terjal dan licin untuk dilewati dalam kondisi basah seperti sekarang ini.
Suhu di dalam gua sekitar 26 derajat Celcius, jadi hipotermia bukan masalah. Pasokan oksigen juga cukup, sebab udara masuk melalui celah dinding kapur dan retakan batu. Mereka juga memiliki cukup air minum.
Oksigen dan air minum sekarang mungkin tidak menjadi masalah, tetapi kondisi di dalam gua sangat gelap, hanya dapat melihat dengan bantuan lampu senter. Anak-anak itu tidak dapat dibiarkan terlalu lama di dalam, sebab potensi air akan terus meninggi seiring dengan curah hujan yang terus bertambah memasuki musim penghujan. Lokasi di mana anak-anak itu ditemukan akan segera terendam air jika curah hujan semakin banyak.
Faktor tak terduga berupa serangan dari binatang berbahaya seperti ular, juga tidak boleh diabaikan.
Sekarang ini, sementara anggota Navy SEAL Thailand mengajarkan anak-anak itu berenang, tim penyelamat dan tim medis yang bersiaga di luar mulut gua terus berlatih, agar cekatan jika bereka harus tiba-tiba beraksi.
Petugas juga terus memompa keluar air yang menggenangi bagian dalam gua, agar tidak cepat penuh dan mempersulit keadaan.*