Hidayatullah.com–Gary Ackerman pejabat Komite Urusan Luar Negeri di DPR AS telah memulai perundingannya dengan pemerintah Mesir soal pembebasan Ilan Chaim Grapel, mata-mata Israel yang tertangkap. Demikian dilaporkan Associated Press Kamis (23/06/2011).
Ackerman mengklaim bahwa tuduhan yang dilimpahkan kepada Grapel tidak benar.
“Saya menilai ini sebagai kekeliruan yang harus dimengerti dan cepat diatasi,” katanya.
Grapel telah berhijrah dari AS ke Israel dan bekerja untuk Dinas Rahasia Israel (Mossad). Dia ditangkap di Kairo pada 12 Juni lalu.
Ia dituduh mengumpulkan informasi tentang perkembangan di Mesir selama berlangsungnya revolusi rakyat di negara itu, yang berhasil menggulingkan Husni Mubarak.
Grapel juga dituding berusaha merekrut para pemuda untuk melakukan pengkhianatan terhadap Mesir selama demonstrasi berlangsung di ibukota khususnya di Bundaran Tahrir.
Setelah penangkapannya, sumber kehakiman Mesir mengatakan, “Dia di sana setiap hari menghasut pemuda untuk menyulut friksi sektarian.
Dia bahkan membagikan uang kepada sebagian pemuda Mesir, Grapel juga mencoba memprovokasi para pemuda untuk bangkit melawan pasukan militer Mesir.
Sumber peradilan Mesir menuding Grapel bertugas sebagai mata-mata Israel. Dia memiliki catatan bergabung dengan militer Israel dan berpartisipasi dalam perang selama 33 hari melawan Libanon pada 2006.
Namun Ackerman, menyatakan Grapel adalah seorang mahasiswa hukum AS dan bekerja sebagai bahwahannya pada tahun 2002.
Menurutnya, “Dia adalah mahasiswa perguruan tinggi, dan berlaku seperti layaknya mahasiswa.” *