Hidayatullah.com–Pemberontak Libya yang bergerak masuk menuju Tripoli pada hari Ahad (21/8) dan mendekat hingga 2 mil dari pusat kota, mengatakan bahwa mereka berhasil menangkap putra Qadhafi, Saif Al Islam.
“Kami telah mengkonfirmasi informasi bahwa orang-oarang kami telah menangkap Saif Al Islam,” kata Ketua Dewan Transisi Nasional Mustapha Abdul Jalil kepada Aljazeera.
“Kami telah memerintahkan agar ia diperlakukan dengan baik,” imbuhnya.
Sidiq Al Kibir, pemimpin perwakilan dewan pemberontak di Tripoli, juga mengkonfirmasi penangkapn itu kepada Associted Press, tapi tidak menjelaskannya lebih lanjut.
Menanggapi seruan gencatan senjata oleh jurubicara rezim Qadhafi, Musa Ibrahim, Mustapha Abdul Jalil mengatakan bahwa kelompok pemberontak akan menghentikan serangan mereka jika Qadhafi mengumumkan kepergiannya.
Abdul Jalil menjamin akan memberikan jalan keluar yang aman jika Qadhafi dan putra-putranya mau meninggalkan Libya.
Sementara itu pasukan NATO di Libya menilai situasi di Tripoli sekarang “sangat tidak pasti”, seiring dengan masuknya pasukan pemberontak ke ibukota Libya itu. Pasukan NATO mendesak agar Muammar Qadhafi segera pergi demi kepentingan rakyatnya.
“Ini situasi yang sangat tidak menentu. Kita dapat menyaksikan bahwa rezim itu akan tumbang. Dan semakin Qadhafi segera sadar bahwa ia tidak akan bisa memenangkan perang melawan rakyatnya sendiri, maka semakin baik,” kata jurubicara NATO, Oana Lungescu.
Lungescu menyebut Qadhafi sebagai pihak yang memulai konflik di Libya dan menumpahkan darah rakyatnya.*