Hidayatullah.com—Beberapa konsultan keluarga mengklaim angka perceraian cenderung meningkat selama liburan Idul Fitri, dengan mengesampingkan argumen kemungkinan disebabkan biaya untuk menyambut Idul Fitri.
Konsultan pernikahan konsultan Muhammad Al-Ahmadi mengatakan, ada berbagai alasan penyebab perceraian, yang paling penting tentu saja kondisi keuangan pasangan.
“Perbedaan yang mengarah ke perceraian dengan mudah bisa terjadi berawal dari hal-hal kecil, seperti kunjungan ke kerabat, perjalanan selama liburan Idul Fitri, jenis makanan yang disajikan, dan apakah akan membiarkan anak-anak untuk pergi keluar bermain,” katanya.
Ada beberapa cerita lucu tentang perceraian Idul Fitri. Sebuah surat kabar lokal melaporkan bahwa seorang pria menceraikan dua istrinya karena mereka memaksa sang suami agar membelikan baju baru untuk Idul Fitri.
Dilaporkan pria lain menceraikan istrinya karena menolak untuk pergi bersamanya untuk mengunjungi adiknya dan bersikeras untuk pergi ke ibunya sebagai gantinya.
Namun, survei terhadap pasangan yang dilakukan oleh Pusat Konsultasi Keluarga Al-Mawadah tidak sepenuhnya menyalahkan biaya Idul Fitri atas terjadinya perpecahan keluarga. Menurut survei, setengah dari responden tidak percaya bahwa biaya Idul Fitri adalah penyebab utama perceraian.
Sekitar 63 persen tidak percaya bahwa Idul Fitri adalah kesempatan untuk lebih memperkuat ikatan keluarga, sementara 37 persen percaya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sepertiga menyetujui perkawinan selama Idul Fitri, sementara 27 persen tidak.
Laporan terbaru yang dirilis oleh Departemen Kehakiman mengatakan, ada 9.233 perceraian di Arab Saudi pada 2010. Kota Makkah menduduki tempat teratas dibanding semua wilayah lain, dengan 2.518 kasus perceraian (27 persen). Provinsi di Bagian Timur menempati urutan kedua dengan 1.970 perceraian, dan Madinah berada di urutan ketiga dengan 1.198 perceraian.*